Suara.com - Sebagian besar orang mungkin sudah tidak asing lagi dengan spirulina. Spirulina adalah organisme yang tumbuh di air asin dan air tawar, yang sekarang ini sering dimanfaatkan sebagai masker wajah.
Spirulina adalah keluarga mikroba bersel tunggal yang sering disebut sebagai alga biru-hijau. Alga biru-hijau adalah cyanobacterium yang dapat menghasilkan energi dari sinar matahari melalui proses yang disebut fotosintesis.
Spirulina ini sarat dengan berbagai antioksidan dan nutrisi yang juga bermanfaat untuk tubuh dan otak. Banyak ahli gizi menyarankan untuk mengonsumsi spirulina dalam makanan sehari-hari Supaya mendapatkan manfaat kesehatan maksimal.
Berikut ini dilansir dari Times of India, beberapa manfaat kesehatan dari spirulina yang bisa Anda peroleh.
1. Memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi
Stres oksidatif bisa merusak DNA dan sel Anda yang bisa menyebabkan peradangan kronis. Hal ini bisa memicu kanker dan penyakit lainnya. Spirulina sendiri adalah sumber antioksidan yang baik untuk melindungi seseorang dari kerusakan oksidatif.
Antioksidan yang disebut phycocyanin juga memberi spirulina warna biru-hijau. Phycocyanin dapat melawan radikal bebas dan mencegah produksi molekul penanda peradangan.
2. Menurunkan kadar kolesterol jahat dan trigliserida
Penyakit jantung salah satu penyebab kematian di seluruh dunia. Tapi, spirulina bisa membantu menurunkan risiko penyakit jantung dengan menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida.
Baca Juga: Ahli Khawatir Varian Baru Virus Corona Nigeria Lebih Mematikan
Selain itu, spirulina juga bisa meningkatkan kadar kolesterol baik. Dalam sebuah Penelitian terhadap orang dengan kadar kolesterol tinggi, 1 gram spirulina per hari menurunkan kadar trigliserida sebesar 16,3 persen dan LDL jahat sebesar 10,1 persen.
3. Mengontrol diabetes tipe 2
Spirulina sangat bagus untuk penderita diabetes tipe 2. Dalam sebuah penelitian terhadap 25 orang dengan diabetes tipe 2, menemukan 2 gram spirulina per hari bisa membantu mengontrol kadar gula darah dalam tubuh.
4. Sifat anti kanker
Ada bukti yang menunjukkan bahwa spirulina memiliki sifat anti kanker. Studi pada hewan menunjukkan bahwa spirulina bisa mengurangi terjadinya kanker dan tumor, terutama kanker mulut.
Sebuah Penelitian terhadap 87 orang di India dengan lesi prakanker, yang juga disebut disebut fibrosis submukosa oral di mulut, menunjukkan spirulina sangat baik mengatasi kanker mulut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Silsilah Bodong Pemain Naturalisasi Malaysia Dibongkar FIFA! Ini Daftar Lengkapnya
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
Terkini
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030