Suara.com - Para ahli memperingatkan bahwa varian baru virus corona Nigeria justru lebih mengkhawatirkan dan lebih memastikan daripada varian Afrika Selatan. Padahal sebelumnya, varian Afrika Selatan telah memicu kekhawatiran setelah adanya peningkatan kasus virus corona di Inggris.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson pun mengatakan bahwa ancaman dari varian baru virus corona ini salah satu prioritas utama pemerintah Inggris untuk mengatasi pandemi.
Sebab, meningkatnya jumlah varian baru virus corona pasti akan memengaruhi lamanya pemberlakuan pembatasan sosial di Inggris. Artinya, lockdown akan lebih lama lagi.
Saat ini pun sudah ada 300 kasus varian baru virus corona Nigeria di Inggris. Jumlah ini meningkat 2 kali lipat dari awalnya hanya 150 kasus yang terdeteksi pada Febuari 2021.
Secara keseluruhan, kasus virus corona di Inggris terus menurun dalam beberapa pekan terakhir dan jumlah orang yang meninggal karena virus corona juga menurunkan hampir 50 persen dalam sebulan.
Karena itu, vaksin Covid-19 pun dipuji telah membantu menurunkan tingkat kematian dan kasus infeksi virus corona di Inggris. Apalagi, lebih dari 31,7 juta orang di Inggris sudah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.
Meskipun kasus virus corona di Inggris mengalami penurunan, para ahli mengatakan varian baru virus corona Nigeria perlu diwaspadai karena dikhawatirkan bisa meningkat.
Dalam makalah penelitian menunjukkan, varian virus corona Afrika Selatan telah mengalami peningkatan dalam seminggu terakhir. Tapi, kasus varian baru virus corona Nigeria mengalami peningkatan terbesar.
Dalam sepekan terakhir, kasus virus corona Afrika Selatan atau B1351 mencapai lebih dari 470, jumlahnya cukup lebih tinggi dibandingkan pekan sebelumnya yang mencapai 400 kasus.
Baca Juga: CDC Perbarui Panduan Perjalanan bagi Orang yang Sudah Vaksin Covid-19
Sedangkan, varian virus corona Nigeria B1525 mengalami peningkatan 2 kali lipat dalam sebulan terakhir. Pada akhir Febuari 2021 ada 100 kasus, pada akhir Maret 2021 ada 250 kasus dan sekarang sudah ada 300 kasus.
Para ahli mengkhawatirkan perkembangan varian virus corona Nigeria, karena tingkat kematiannya lebih tinggi dibandingkan varian virus corona lainnya.
Tingkat kematiannya adalah 4,3 persen, sedangkan varian Afrika Selatan adalah 2,2 persen dan varian Inggris 2,3 persen. Saat ini, 12 orang Inggris telah meninggal dunia karena varian virus corona Nigeria dan 9 lainnya karena varian virus corona Afrika Selatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Pakar Ungkap Cara Memilih Popok Bayi yang Sesuai dengan Fase Pertumbuhannya
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang