Suara.com - Orang yang memiliki sakit maag kerap kali merasa khawatir akan sering kambuh saat menjalani puasa di bulan Ramadhan. Tetapi kekhawatiran itu sebenarnya keliru.
Dokter spesialis penyakit dalam Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD., mengatakan bahwa orang yang berpuasa justru kondisi lambungnya jadi lebih sehat.
"Orang sakit maag karena tidak teratur makan. Kalau dia berpuasa, pasti makannya teratur pada saat sahur dan berbuka," kata dokter Ari dalam webinar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Senin (12/4/2021).
Menurut dokter Ari, orang yang berpuasa juga cenderung lebih memilih camilan yang sehat. Berbeda ketika tidak berpuasa dan memiliki waktu makan lebuh banyak. Sehingga rentan konsumsi bermacam camilan yang terlalu banyak mengandung coklat, keju, lemak, asam, juga pedas.
Dokter Ari mengingatkan bahwa konsumsi makanan berlebihan itu yang bisa mengganggu fungsi lambung. Lebih mampu mengendalikan emosi diri dengan banyak berdzikir selama berpuasa juga punya manfaat bagi kesehatan.
"Itu semua memberikan ketenangan. Jadi orang-orang yang gerd, asam lambung tinggi, pasti asam lambung akan turun karena dia tenang. Tapi kalau cemas, gelisah, itu asam lambungnya akan meningkat. Memang ada teorinya antara otak dan lambung saling berhubungan," ucap Dekan FKUI tersebut.
Meski demikian, tubuh tetap akan melakukan penyesuaian ketika minggu awal berpuasa. Dokter Ari menyampaikan, pH lambung akan berubah untuk menyesuaikan waktu puasa, sehingga orang yang sakit maag akan merasa tubuhnya tidak nyaman dihari awal puasa.
Ia menyarankan, kondisi itu bisa diatasi dengan mengonsumsi obat lambung selama minggu pertama menjalani puasa. Setelah itu tubuh akan terbiasa dengan sendirinya.
"Saya selalu sarankan untuk minum obat, konsumsi obat lambung pada minggu pertama untuk penyesuaian. Setelah itu dia bisa lepas. Tetap usahakan konsumsi buah dan sayur, minum air yang cukup 8-10 gelas dengan teratur. Hindari makanan yang banyak mengandung gas, makanan berlemak," sarannya.
Baca Juga: Persiapan Muslim Indonesia saat Bulan Ramadhan di AS
Penelitian pernah dilakukan oleh dokter spesialis penyakit dalam Indonesia dr. Deni Kriscahoyo yang membuktikan bahwa puasa justru meningkatkan imunitas tubuh, lanjut dokter Ari. Ia menyampaikan bahwa penelitian tersebut bahkan telah dilakukan sejak 2003.
"Orang-orang yang berpuasa terjadi peningkatan antioksidan dalam tubuh. Kemudian radikal bebas juga menurun karena makan dikurangi. Itu membawa dampak yang luar biasa pada proses metabolisme. Sehingga antioksidan meningkat dan radikal bebas menurun," ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat