Suara.com - Kementerian Kesehatan akui adanya keterbatasan stok vaksin Covid-19. Terbatasnya jumlah vaksin itu tak lepas dari ditundanya pengiriman vaksin bantuan COVAX-GAVI yang dikirim melalui India.
Juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid., mengungkapkan, jumlah dosis vaksin Covid-19 yang dimiliki Indonesia tersisa 9 juta dosis yang beredar di gudang penyimpanganan Kabupaten/Kota maupun di fasilitas pelayanan kesehatan.
Sisa dosis tersebut merupakan bagian dari 27 juta dosis yang dialokasikan untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap kedua yang menyasar kelompok usia 60 tahun ke atas atau lansia juga pemberi pelayanan publik.
"Kalau kita melihat saat ini yang sudah mendapatkan suntikan dosis 1 dan 2 kurang lebih 15 juta orang. Jadi masih ada 9 juta yang beredar di gudang Kabupaten/Kota maupun di fasilitas pelayanan kesehatan," kata Nadia dalam konferensi pers virtual, Senin (12/4/2021).
Lantaran jumlahnya terbatas, pemerintah lakukan strategi prioritas pelaksanaan vaksinasi terhadap kelompok rentan, yakni dan lansia dan guru, terutama yang akan segera mengajar dalam sekolah tatap muka.
"Ketika vaksin jumlahnya terbatas, kita melakukan prioritas vaksinasi. Jadi untuk itu di bulan April, karena kita tahu bahwa lansia adalah kelompok yang paling rentan, ini yang menjadi prioritas utama kita, di samping guru dan tenaga pendidik. Kelompok lain harap bersabar," ucap Nadia.
Nadia mengungkapkan bahwa stok vaksin bulan ini memang berkurang akubat penundaan 10 juta dosis vaksin AstraZeneca yang seharusnya dikirim dari India. Meski begitu, ia memastikan bahwa stok vaksin masih aman selama ini. Lantaran Biofarma masih memiliki 23 juta bahan baku vaksin Sinovac yang akan segera diolah bulan ini.
Sehingga masyarakat yang sudah mendapat suntik vaksin dosis pertama pada bulan Maret dipastikan bisa mendapatkan dosis kedua bulan ini dengan jenis vaksin yang sama.
"Suplai di bulan April satu-satunya dari Sinovac yang dibuat Biofarma. Ini perkiraan antara 7 juta sampai 11 juta pada April ini. Kami memastikan tentunya bahwa vaksin dosis kedua pasti akan diberikan untuk yang sudah mendapatkan dosis pertama vaksin pada Maret. Karena kita tahu tentang pemberian suntikan kedua adalah sudah 28 hari," jelas Nadia.
Baca Juga: Vaksinasi Dipercepat, Inggris Cegah 10.000 Kematian Hingga Bulan Lalu
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar