Suara.com - Saat ini, pola makan vegan sedang digandrungi banyak orang. Ada beberapa alasanannya, salah satunya bahwa pola makan serba nabati ini bagus untuk jantung.
Untuk mengetahuinya, peneliti di Universitas Cambridge, Inggris menyelidiki dengan mengumpulkan bukti dari beberapa penelitian. Mereka menemukan tiga studi besar, dengan data gabungan pada lebih dari 73.000 orang, dan lebih dari 7.000 vegan.
Dari penelitian tersebut tidak ada yang menunjukkan bahwa para vegan terlindungi dari penyakit jantung, serangan jantung, atau stroke dibandingkan dengan yang bukan vegan.
Bahkan, ada anggapan bahwa vegan lebih mungkin mengalami stroke iskemik, yang disebabkan oleh pembekuan darah di otak. Tetapi tidak pasti apakah pola makan vegan itu sendiri yang meningkatkan risiko jenis stroke ini atau hanya kebetulan.
Tetapi, studi yang dilakukan oleh peneliti Cambridge justru menemukan orang yang memulai pola makan vegan dan mematuhinya selama lebih dari tiga tahun, enam kali lebih kecil berisiko mengalami masalah jantung serius atau stroke daripada mereka yang memulai tetapi tidak melanjutkan pola makan vegan.
"Namun, karena ini adalah sampel yang relatif kecill, idealnya kami menginginkan studi yang jauh lebih besar untuk memeriksa ulang hasil studi," kata penulis penelitian Clare Oliver-Williams, dilansir The Conversation.
Dua penelitian lain juga tidak menunjukkan adanya manfaat diet vegan terhadap penyakit jantung, peserta studi hanya memgikuti pola makan vegan selama dua hingga enam bulan. Sehingga sulit untuk melihatnya dalam jangka panjang.
"Salah satu manfaat dari mengikuti pola makan vegan selama enam partisipan berakhir dengan tingkat kolesterol yang lebih rendah dan kehilangan lebih banyak berat badan," sambungnya.
Secara keseluruhan, peneliti ini mengatakan ulasanannya tidak menemukan adanya bukti yang mendukung klaim bahwa diet vegan bagus untuk jantung.
Baca Juga: Gawat! Pasien Penyakit Jantung 3 Kali Lebih Rentan Kena Diabetes
"Tetapi itu sebagian karena hanya ada sedikit penelitian, hanya 361 orang dalam penelitian yang kami amati menjadi vegan setelah mengembangkan penyakit jantung," lanjutnya.
Peserta dalam dua studi juga hanya menjadi vegan selama kurang dari enam bulan, yang mungkin tidak cukup lama untuk melihat efek yang besar pada penyakit jantung.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!