Suara.com - Kemunculan varian baru virus corona India telah memicu kekhawatiran. Seorang ahli pun memperingatkan bahwa varian virus corona India mungkin juga kebal terhadap vaksin Covid-19.
Profesor Danny Altmann, seorang profesor imunologi di Imperial College London, mengatakan India harus masuk dalam daftar merah negara karantina, karena munculnya varian baru virus corona tersebut.
Danny Altmann mengatakan varian virus corona India pertama kali ditemukan di Inggris diduga bisa menyebabkan lonjakan kasus. Public Health England juga melaporkan bahwa 73 kasus varian virus corona India telah ditemukan di Inggris dan 4 kasus lainnya di Skotlandia.
Kini, varian virus corona India ini pun ditetapkan sebagai mutasi yang sedang diselidiki dan menjadi perhatian, seperti varian virus corona Brasil dan Afrika Selatan.
Tetapi, Profesor Altmann mengaku curiga dengan mutasi virus corona Covid-19 India akan berkembang mengkhawatirkan, karena bisa kebal terhadap salah satu vaksin Covid-19.
"Saya pikir kemunculan varian baru ini perlu dikhawatirkan. Karena, varian baru ini berpotensi menyebabkan gelombang ketiga pandemi," kata Profesor Altmann dikutip dari The Sun.
Bahkan, ia sendiri sempat bingung dengan kemunculan varian baru virus corona ini di kala India tidak termasuk negara dalam daftar merah.
Tetapi, varian baru virus corona ini justru berada dalam proporsi yang cukup tinggi dari keseluruhan kasus virus corona di India.
Paul Hunter, profesor kedokteran di Universitas East Anglia, juga mengatakan varian virus corona India mengkhawatirkan. Ia khawatir varian ini memiliki dua mutasi yang kebal terhadap vaksin Covid-19.
Baca Juga: Varian Baru Virus Corona India Terdeteksi di Inggris, Lebih Berbahayakah?
"Sebelumnya kita melihat varian virus corona Afrika Selatan memiliki satu mutasi yang kebal terhadap vaksin Covid-19. Sekarang, varian virus corona India memiliki dua mutasi yang bisa juga kebal dari vaksin," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!