Suara.com - Rumah yang memiliki atau dekat dengan taman atau kebun ternyata lebih banyak mendapat manfaat, salah satunya kesehatan dan kesejahteraan yang lebih baik. Hal ini terutama di saat masa pandemi virus corona seperti sekarang.
Berdasarkan hasil studi dari Universitas Cardiff dan Universitas Metropolitan Cardiff, orang-orang yang rumahnya punya atau dekat ruang hijau cenderung merasa tenang, damai dan memiliki banyak energi.
Dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal Landscape & Urban Planning ini, para peneliti mensurvei 5.556 orang tentang rumah, lingkungan, kesehatan mental dan kesejahteraan mereka dalam dua interval.
Pertama pada Maret/April 2020 selama puncak pertama pandemi di Inggris dan Juni/Juli 2020 setelah puncak pertama mereda.
Selama 2 hingga 3 bulan pertama lockdown, individu hanya diizinkan meninggalkan rumah untuk perjalanan penting, seperti berbelanja makanan, dan untuk berolahraga di luar ruangan sekali sehari.
Kesejahteraan subjektif terbukti meningkat lebih tinggi pada periode pasca-puncak ketika pembatasan lockdwon dilonggarkan daripada di puncak pertama pandemi.
Orang yang tinggalnya lima sampai lebih dari 10 menit berjalan kaki dari ruang terbuka hijau memiliki tingkat kesejahteraan subjektif yang lebih rendah daripada mereka yang tinggal kurang dari lima menit berjalan kaki.
Sementara mereka yang memiliki akses ke taman pribadi mempunyai tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi dibanding mereka yang tidak punya taman di rumahnya.
"Hal ini menunjukkan bahwa, baik kebun dan taman sangat penting bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat selama pandemi, terutama ketika pembatasan terberat diberlakukan," kata penulis utama studi Profesor Wouter Poortinga, dari Cardiff University's Welsh School of Architecture and School of Psychology.
Baca Juga: Tak Hanya Serang Mental, Kecemasan Bisa Berdampak Buruk di 8 Bagian Tubuh
Menurut rekan penulis Rhiannon Phillips dari Cardiff Metropolitan University, menghabiskan waktu di taman pribadi dan ruang hijau publik penting untuk mengurangi dampak pandemi pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
"Kita perlu menghargai ruang hijau dan menggunakannya dengan baik, memastikan kita tidak merusak lingkungan ini sehingga kita dapat menikmatinya," pungkas Phillips.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien