Suara.com - Varian baru virus corona asal Inggris, B.1.1.7 memang sudah menyebar ke banyak negara, termasuk di Indonesia. Bahkan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), mencatat varian ini sudah mendominasi di Amerika Serikat.
Varian ini tidak hanya lebih mudah ditularkan, beberapa studi menunjukkan virus corona ini dapat menyebabkan Covid-19 yang lebih parah.
Lalu, bagaimana cara agar terlindungi dari varian mengkhawatirkan ini?
Dokter darurat dan profesor di Sekolah Kesehatan Masyarakat Institut Milken Universitas George Washington, AS, Leana Wen, mengatakan orang-orang harus waspada.
"Misalnya, jika Anda akan makan di luar ruangan di restoran, periksa untuk memastikan apakah tempat makan tersebut mematuhi protokol kesehatan yakni dengan memberi jarak pada meja," kata Wen, dilansir CNN.
Terutama bagi orang yang belum vaksinasi, untuk menjaga jaraknya dengan orang lain.
Meski kemampuannya bertambah, penyebaran varian ini masih sama seperti strain sebelumnya. Jadi, tindakan pencegahan yang dilakukan masih efektif untuk varian ini.
"Itu berarti mengenakan masker di tempat umum, menjaga jarak fisik, dan menghindari pertemuan di dalam ruangan dengan orang-orang yang bukan anggota rumah," lanjutnya.
Lebih penting lagi untuk vaksinasi segera saat giliran Anda tiba.
Baca Juga: Muncul Gejala Herpes Zoster, Mungkinkah Efek Samping Vaksin Covid-19?
Apakah vaksin Covid-19 masih efektif melawan varian virus corona asal Inggris?
"Ya, semua vaksin resmi saat ini memberikan tingkat perlindungan yang baik terhadap B.1.1.7," jelas Wen.
Namun, Wen juga mengingatkan bahwa tidak ada vaksin yang 100% efektif, orang yang vaksinasi Covid-19 memiliki risiko yang lebih kecil untuk sakit Covid-19 atau menjadi sakit parah karenanya.
Tapi memang mungkin ada varian lain yang membuat vaksin menjadi sedikit kurang efektif. Namun, vaksin masih menjadi alat penting untuk mencegah penularan varian lain juga atau varian yang berkembang di masa yang akan datang.
"Virus bermutasi saat bereplikasi. Cara terbaik untuk mencegah virus bermutasi adalah dengan menghentikan penyebarannya. Kami membantu memperlambat dan menghentikan penyebaran saat kami divaksinasi," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental