Suara.com - Ada banyak efek samping yang disebabkan oleh vaksin Covid-19, seperti nyeri di tempat suntikan, kelelahan hingga demam. Para ahli juga meyakini infeksi herpes mungkin termasuk efek samping vaksin Covid-19.
Menurut penelitian di jurnal Rheumatology, ilmuwan Israel telah mengidentifikasi 6 kasus pasien yang mengembangkan ruam kulit berupa herpes zoster setelah suntik vaksin Pfizer.
Herpes zoster biasanya berawal dari ruam kecil di kulit yang gatal. Ruam kecil ini bisa menyebabkan kerusakan saraf dan nyeri bila tidak ditangani dengan tepat.
Herpes zoster ini juga bisa memberikan sensasi terbakar yang berkepanjangan pada kulit, bahkan setelah ruam kulit itu menghilang.
Para peneliti dari Tel Aviv Sourasky Medical Center dan Carmel Medical Center di Haifa menemukan orang yang menderita penyakit rematik inflamasi autoimun memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi herpes.
Peneliti pun menemukan sebanyak 6 orang atau 1,2 persen orang dari 491 pasien yang ikut studi mengalami infeksi herpes tersebut setelah suntik vaksin Covid-19.
Keenam pasien ini menderita penyakit rematik inflamasi autoimun ringan dan masih muda. Meskipun biasanya infeksi herpes lebih sering terjadi pada orang usia 50 tahun ke atas.
"Karena itulah kami mencoba melaporkannya," kata Dr Victoria Furer, dikutip dari Fox News.
Berdasarkan data penelitian, lima orang di antaranya mengembangkan herpes zoster setelah suntikan vaksin pertama dan satu orang mengembangkan kondisi itu setelah suntikan kedua.
Baca Juga: Virus Corona Menggila di India, Harga Minyak Terdampak Turun
Tapi, masih belum jelas hubungan antara vaksin Covid-19 dengan infeksi herpes zoster. Dr Furer mengatakan bahwa pihaknya belum bisa mengklaim vaksin Covid-19 adalah penyebab herpes zoster, tapi itu memang bisa menjadi pemicu bagi beberapa pasien.
Sehingga, Dr Furer mengatakan kalau penelitian lebih lanjut diperlukan dan salah satu implikasinya adalah pasien dengan penyakit rematik inflamasi autoimun sudah mendapatkan vaksinasi herpes zoster sebelum suntik vaksin Covid-19.
"Kita tidak boleh menakut-nakuti orang. Karena, vaksin Covid-19 tetaplah penting dan perlu diperhatikan persiapannya," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?