Suara.com - Bulan Ramadhan merupakan momen yang tepat untuk mengembangkan diri sendiri. Di tengah pandemi, proses pengembangan diri Anda mungkin terhambat. Bagaimana ya caranya bangkit?
Menurut psikolog Analisa Widyaningrum, ada empat kiat untuk menjadikan puasa sebagai momen untuk bangkit di tengah pandemi COVID-19.
Beberapa hal di antaranya adalah mengatur asupan nutrisi hingga mengatur rutinitas menjadi hal yang positif sehingga bermanfaat di tengah masa sulit ini.
"Pertama jagalah asupan nutrisi mulai dari cairan hingga makanan. Meski kita menahan nafsu makan di masa puasa selama 30 hari, kita harus memberikan tubuh kita nutrisi seimbang untuk makanan dan cairan. Kenapa? karena itu berpengaruh besar pada otak dan mood," kata Analisa dilansir ANTARA.
Selama menjaga nutrisi dengan seimbang tubuh akan menjadi lebih terasa bugar dan sehat, di samping itu juga memicu semangat untuk melakukan kegiatan meski pandemi COVID-19 berlangsung.
Kedua adalah menjaga waktu istirahat tetap cukup, pastikan waktu tidur anda memenuhi aturan 8 jam untuk menjaga pikiran dan tubuh tetap sehat.
"Ada fase bernama deep sleep, di fase itu tubuh kita membuat sistem imun terbaiknya. Dengan meningkatnya imun tubuh tentu mood ikut membaik," kata Analisa.
Wanita yang merupakan pendiri dari Analisa Personality Development Center (APDC) itu lalu menyebutkan kiat ketiga adalah menjaga rutinitas olahraga selama berpuasa.
Berolahraga selama puasa masih diperlukan untuk menjaga komposisi tubuh, tidak dibutuhkan waktu yang lama untuk berolahraga di masa puasa yaitu sekitar 15-20 menit.
Baca Juga: Kartini Day, Menristek: Peneliti Perempuan Harus jadi Solusi Atasi Pandemi
Di samping itu dengan berolahraga proses transportasi oksigen di dalam tubuh dapat bekerja dengan lebih baik sehingga memberikan rasa yang nyaman bagi tubuh.
Terakhir adalah dengan berbagi kepada sesama sehingga tubuh dapat melepaskan hormon yang membuat manusia bahagia.
"Jadi memang ada penelitian bahwa orang Indonesia itu memiliki tingkat kemurahan hati paling tinggi di dunia. Nah dari sisi psikologi, kegiatan berbagi dengan sesama itu rupanya menjadi momen orang mendapatkan makna. Orang yang sudah ditahap itu bisa mendapatkan kebahagiaan dalam menjalani hidup meski di tengah masa sulit karena ada hormon yang disebut hormon oksitosin itu bisa memberikan rasa bahagia saat seseorang berbagi," kata Analisa.
Analisa mengatakan berbagi yang dimaksud tidak melulu terkait materi, tapi juga hal yang paling sederhana.
"Berbagi senyum misalnya, itu hal simpel yang bisa dibagikan kepada orang lain sehingga bisa memberikan makna kepada semua orang. Sehingga kita bisa mengajak orang lain untuk bangkit meski di tengah pandemi," tutupnya. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Awal Puasa Ramadan 2026, Muhammadiyah dan Pemerintah Sama atau Beda?
-
Kapan Awal Puasa Ramadan dan Idul Fitri 2026? Simak Jadwalnya
-
Jadwal Puasa Sunah Bulan September 2025, Lengkap dengan Niat dan Doanya
-
Puasa Maulid Nabi Namanya Apa? Hukum Puasa di Hari Kelahiran Rasulullah
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru