Suara.com - Risiko pembekuan darah langka lebih tinggi pada orang yang tertular covid-19 daripada mereka yang divaksinasi, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan Kamis oleh Universitas Oxford.
Kemungkinan menderita trombosis sinus vena serebral 10 kali lebih besar setelah terinfeksi virus corona daripada setelah menerima suntikan, menurut penelitian.
“[Temuan] harus diperhitungkan ketika mempertimbangkan keseimbangan antara risiko dan manfaat vaksinasi,” kata Paul Harrison, kepala Grup Neurobiologi Translasional Oxford, Kamis pada konferensi pers.
Selama penelitian, yang digunakan untuk mengembangkan vaksin AstraZeneca di Eropa, para peneliti mengamati jumlah kasus pembekuan dalam dua minggu setelah diagnosis COVID-19.
Mereka juga menyelidiki berapa banyak orang yang menderita kondisi tersebut dua minggu setelah satu dosis vaksin Pfizer, Moderna dan AstraZeneca diberikan.
Peneliti menemukan bahwa risiko mengembangkan kondisi tersebut 10 kali lebih tinggi setelah tertular COVID-19 dibandingkan setelah menerima suntikan Pfizer atau Moderna, dan delapan kali lebih tinggi setelah menerima suntikan AstraZeneca.
Studi tersebut tidak menyertakan data apa pun tentang vaksin Johnson & Johnson, yang dihentikan sementara oleh pejabat kesehatan federal pada Selasa setelah enam wanita dilaporkan menderita kondisi pembekuan, termasuk seorang pria berusia 45 tahun yang meninggal.
Seperti vaksin Johnson & Johnson di AS, suntikan AstraZeneca mendapat kecaman karena kemungkinan kaitannya dengan pembekuan darah otak di Eropa.
Denmark telah menghentikan penggunaan AstraZeneca setelah penyelidikan "menunjukkan efek samping yang nyata dan serius," menurut pejabat kesehatan. Negara lain telah membatasi penggunaan vaksin untuk kelompok usia yang lebih tua, yang tampaknya tidak terlalu terpengaruh oleh pembekuan.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Naik Tajam, IDI Harapkan Indonesia Belajar dari India
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan