Suara.com - Tidak hanya saat menstruasi saja, ovulasi, yang terjadi dua minggu sebelum hari menstruasi dimulai, juga dapat menyebabkan nyeri panggul.
Nyeri ovulasi ini terjadi ketika ovarium mulai menampung sel telur yang akan segera dikeluarkan. Proses ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan rasa sakit.
Berbeda dengan nyeri haid yang tajam, nyeri ovulasi juga bisa tumpul atau tajam. Biasanya dirasakan di satu sisi panggul, tergantung ovarium bagian mana yang melepaskan sel telur, lapor Insider.
Tanda ovulasi lain selain nyeri adalah jumlah keputihan yang meningkat; basah, jernih, elastis, nyeri payudara, peningkatan libido dan pendarahan ringan.
"Secara keseluruhan nyeri ovulasi tidak akan bertahan lebih dari beberapa jam. Sebagai perbandingan, nyeri haid bisa berlangsung selama beberapa hari," jelas Felice Gersh, MD, obgyn di Integrative Medical Group of Irvine, California.
Namun, jika rasa sakit saat ovulasi tiba-tiba dan parah serta berlangsung selama lebih dari beberapa jam, atau disertai dengan mual, muntah, pusing, dan seks yang menyakitkan, maka harus segera diperiksakan ke dokter.
Nyeri ovulasi hingga ke tingkat tersebut bisa merupakan tanda kondisi lain, seperti endometriosis atau kista ovarium.
Gejala nyeri ovulasi sebenarnya dapat membantu seseorang menentukan kapan mereka sedang berovulasi, yang merupakan lima hari paling subur dalam siklus menstruasi seseorang.
Namun, rasa sakit bukanlah jaminan orang tersebut sedang berovulasi dan itu mungkin terjadi setelah sel telur dilepaskan.
Baca Juga: Hormon Memicu Nyeri Payudara saat Akan Menstruasi, Berapa Lama Ini Terjadi?
Oleh karena itu, yang terbaik adalah menggunakan kalkulator ovulasi selain melacak gejalanya, seperti suhu tubuh dan keputihan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi