Suara.com - Beberapa orang mungkin sering tidur tanpa melepas perhiasan di tubuhnya, baik cincin, gelang maupun kalung. Tertidur sambIl memakai perhiasan mungkin terlihat tidak membahayakan.
Faktanya, memakai perhiasan selama tidur malam justru tidak baik untuk kesehatan tubuh Anda. Karena itu, sebaiknya Anda melepaskan semua perhiasan sebelum pergi tidur malam.
Berikut ini dilansir dari Bright Side, 5 penyebab tidur malam pakai perhiasan justru buruk untuk kesehatan.
1. Mengganggu tidur
Tidur memakai kalung bisa membuat istirahat malam Anda terganggu, terutama ketika Anda tidur sering bolak-balik badan. Kalung mungkin akan melilit di leher Anda ketika tidur.
Jika kalung memiliki liontin, itu bisa melukai leher, wajah atau bagian tubuh Anda yang lain selama tidur. Jadi, pilihlah desain kalung yang tidak akan mengganggu tidur Anda dan lebih fleksibel.
2. Mengiritasi kulit
Beberapa bahan perhiasan yang digunakan untuk perhiasan, seperti nikel bisa menyebabkan reaksi alergi dan membuat kulit Anda gatal serta merah. Meskipun emas dianggap pilihan terbaik, tapi perhiasan emas tetap mengandung logam lain.
Bila Anda memiliki kulit sensitif dan rentan alergi, pastikan perhiasan Anda terbuat dari emas 14 karat atau lebih tinggi. Karat yang lebih tinggi berarti emas lebih murni dan kecil kemungkinannya menimbulkan reaksi.
Baca Juga: 3 Manfaat Tidur Siang Ketika Puasa bagi Kesehatan
3. Daun telinga kendor
Tidur menggunakan anting-anting bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan membuat cuping telinga lebih Panjang. Jika Anda tidak pernah melepas anting-anting setiap kali tidur malam, daun telinga akan kehilangan elastisitasnya dan mulai kendur.
Pakai anting-anting di malam hari juga bisa menyebabkan bau tidak sedap. Ketika sebum yang disekresikan oleh kulit bercampur dengan sel kulit mati dan bakteri, itu bisa membuat tindakan berbau.
4. Penumpukan bakteri
Jika Anda kebiasaan tidak melepas perhiasan dan membersihkannya secara rutin, perhiasan bisa menjadi tempat berkembang biaknya kotoran dan bakteri. Cincin yang bersentuhan dekat dengan kulit juga bisa merangkap kelembapan, yang membuat lingkungan lebih baik untuk pertumbuhan bakteri.
5. Tangan membengkak
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?