Suara.com - Oknum petugas Kimia Farma yang kedapatan memanfaatkan alat rapid tes antigen bekas untuk dipakai kembali di Bandar Kualanamu, Medan membuat banyak orang geram.
Para petugas ini berdalih, sebelum digunakan kembali alat swab test terlebih dulu dicuci dan disterilkan. Tapi benarkah bisa demikian?
Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Ketua Sub Bidang Penanganan Limbah Medis Satgas Covid-19, Dr. dr. Lia G Partakusuma, SpPK, MM, MARS yang mengatakan jika alat swab test antigen adalah produk sekali pakai dan tidak bisa dicuci atau disterilkan.
"Nggak bisa (dicuci), itu sebetulnya kalau yang namanya pemeriksaan antigen itu, itu dia sekali pakai. Itu kemasan sekali pakai," ujar Dr. Lia saat dihubungi Suara.com, Jumat (30/4/2021).
Dr. Lia lantas menjelaskan kemasan sekali pakai yang dimaksud dalam produk swab test antigen itu terdiri dari beberapa alat yaitu batangan panjang seperti cutton bud untuk mengambil sampel di belakang hidung dan tenggorokan, wadah cairan tempat mencelupkan sampel, dan bagian path cairan untuk mengetes sampel.
Ketiga bahan ini seluruhnya adalah produk sekali pakai, dan tidak bisa digunakan kembali, yang akhirnya dianggap sebagai limbah medis yang dibuang di wadah plastik berwarna kuning.
Warna kuning ini mengartikan produk di dalamnya berisi limbah infeksius yang harus langsung dimusnahkan.
"Setelah dipakai harus langsung dibuang, itu disebut sebagai limbah medis, karena kita tidak tahu bahan yang diambil itu positif atau tidak, memang semuanya dianggap sebagai limbah medis," terang Dr. Lia.
Apalagi kata perempuan yang merupakan Dokter Patologi itu jika sampel yang diambil dari orang yang suspect atau dicurigai Covid-19, bisa berbahaya, karena bisa jadi meskipun hasilnya negatif tapi virus sudah berada di tubuh karena jumlahnya yang masih sedikit sehingga belum terdeteksi.
Baca Juga: Penggunaan Rapid Antigen Bekas Jangan Sampai Terjadi di Kaltim
"Apalagi kalau hasilnya negatif, itu tergantung dari orang yang ambil kumannya masih sedikit, atau kita ambil kumannya tidak pada tempat ada virusnya. Jadi masih ada kemungkinan seperti itu," paparnya.
"Jadi setiap yang digunakan harus dianggap limbah medis jadi harus dimusnahkan," pungkasnya.
Polisi ungkap praktik rapid test antigen bekas di Bandara Kualanamu Medan
Praktik menggunakan alat tes rapid antigen bekas di Bandara Kualanamu, Deli Serdang Sumatera Utara terbongkar. Polisi menetapkan lima pegawai PT. Kimia Farma sebagai tersangka.
Kapolda Sumut, Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak mengatakan, motif tersangka demi mendapatkan keuntungan. Kegiatan yang telah dilakukan sejak Desember 2020 itu, diperkirakan sudah meraup keuntungan sekitar Rp 1,8 miliar.
"Barang bukti yang diamankan uang Rp 146 juta. Kita prediksi selama beroperasi meraup keuntungan mencapai Rp1,8 miliar," kata Panca Putra, dalam paparannya seperti dilansir dari Suarasumut.com - Jaringan Suara.com, Jumat (30/4/2021).
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan