Suara.com - India dikabarkan mengalami peningkatkan kasus COVID-19 sebesar 400.000 dalam waktu 24 jam. Selain itu, angka peningkatan kasus ini juga beriringan dengan jumlah pasien yang meninggal.
Menurut kementerian kesehatan di India, adanya 401.933 infeksi baru, sehingga angka ini total menjadi 19,1 juta. Diikuti dengan 3.523 angka kematian, juga jumlah korban sebanyak 211.853 orang.
Melansir dari Medical Express, banyak ahli menduga bahwa meski angkanya cukup tinggi, pengujian sendiri tidak memadai dan penyebab kematian yang tidak akurat. Sehingga angka sebenarnya jauh lebih tinggi.
Selain itu, otoritas India juga menurunkan kewaspadaan mereka di awal tahun setelah infeksi menurun di bawah 10.000 per hari. Sehinga angka ini meningkat karena adanya pertemuan keagamaan massal seperti Kumbh Mela, dan demonstrasi politik yang mulai meningkat tajam di akhir Maret.
Dilansir dari The Straits Times, sebenarnya selama dua bulan terakhir India memasuki akhir dari pandemi, setelah mengirim jutaan vaksin ke luar negeri. Sebaliknya, lonjakan ini juga membuat masyarakat India khawatir, sehingga masyarakat berusaha untuk mendapatkan dosis vaksin sebagai perlindungan diri.
Belakangan, kerumunan yang terjadi di India sekitar 100 orang, dimulai dari luar rumah sakit di kota Delhi. “Banyak sekali orang yang sakit. Dan jika kami sembuh, kami pastikan orang lain tidak akan tertular, dan kami hanya ingin ke sini secepatnya,” ungkap salah satu pasien yang menunggu, Aadya Mehta, dengan usia 25 tahun.
Menyusul lonjakan yang terjadi baru-baru ini, ekspor vaksin AstraZeneca oleh Instutut Serum India dan Covaxin terus diprioritaskan bagi kebutuhan masyarakat India.
Bahkan, vaksinasi di India hanya diberi pada staf medis, orang yang berusia 45 tahun, juga beberapa orang yang memiliki riwayat penyakit. Sehingga program ini mengalami hambatan, termasuk di beberapa daerah India yang kehabisan dan kurangnya permintaan vaksin di tengah lonjakan yang terjadi.
Baca Juga: Pengunjung Membludak di Mal Makassar Mirip Pesta Keagamaan di India?
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental