Suara.com - Laporan kasus pembekuan darah terkait vaksin Johnson & Johnson untuk virus corona Covid-19. Tapi, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), telah menyelidiki banyak laporan terkait kecemasan dan pingsan sebagai efek samping vaksin Johnson & Johnson.
Pada awal April 2021, 4 dari 5 lokasi vaksinasi massal di berbagai negara bagian Amerika Serikat ditutup. Sementara itu, CDC menganalisis 64 kejadian terkait kecemasan, termasuk 17 kasus pingsan di antara sekitar 8.600 penerima vaksin Johnson & Johnson.
"Empat dari lima situs yang menyediakan vaksinasi drive-through sebelumnya telah membersikan 1.000-4.000 mRNA vaksin Covid-19 per hari tanpa melaporkan kejadian serupa," kata para peneliti CDC dikutip dari Fox News.
Saat dibandingkan dengan kasus kecemasan terkait vaksin flu, para peneliti CDC mencatat bahwa laporan kasus pingsan ada pada tingkat 0,05 per 100.000 dosis vaksin flu. Jumlah ini jauh lebih kecil dibandingkan kasus pingsan akibat vaksin Johnson & Johnson yang ada pada tingkat 8,2 per 100.000.
Dalam hal ini, vaksin flu digunakan sebagai pembanding karena keduanya merupakan vaksin dosis tanggal dan tersedia untuk semua orang dewasa di AS, dibandingkan dengan vaksin Covid-19 mRNA dua dosis yang diluncurkan di antara kelompok prioritas tingkat lebih tinggi.
Namun, CDC menduga kejadian pingsan sebagai efek samping setelah vaksin Johnson & Johnson 164 kali lebih umum dibandingkan dengan vaksin flu.
CDC mencatat 56 persen dari 64 kasus efek samping vaksin Johnson & Johnson mengalami rasa pusing. Selain pusing, mereka juga mengalami keringat berlebihan, pingsan, mual atau muntah dan tekanan darah rendah dalam beberapa kasus.
Wanita pun menjadi kelompok yang paling dominan dari semua kasus, yakni dengan jumlah 61 persen. Sebagian besar kasus, efek samping vaksin Johnson & Johnson ini hanya bertahan selama 15 menit.
Lalu, 13 pasien dibawa ke rumah sakit dan 5 pasien diizinkan pulang pada hari yang sama dengan segala Pertimbangan. Sementara itu, hampir seperempat pasien mengalami pingsan setelah vaksinasi.
Baca Juga: Sudah Vaksin, Masih Perlu Konsumsi Suplemen Kesehatan?
CDC juga menganalisis kasus pingsan setelah suntik vaksin Johnson & Johnson dari Maret hingga April 2021 yang dikirim ke sistem pemantauan keamanan vaksin nasional.
CDC menemukan sekitar 653 laporan kasus yang memenuhi syarat, ada 3 persen di antaranya mengalami gejala yang parah dan 19 persen orang jatuh pingsan.
"Kejadian pingsan bisa terjadi segera setelah suntk vaksin. Kondisi ini mungkin disebabkan oleh kecemasan setelah menerima suntikan vaksin Johnson & Johnson," jelas CDC.
CDC mengatakan kecemasan setelah vaksinasi lebih sering terjadi pada pasien yang lebih muda, daripada orang dewasa yang lebih tua. Dalam analisis vaksin Johnson & Johnson dan vaksin flu, pasien usia 18-29 tahun merupakan kelompok yang paling banyak jatuh pingsan.
Dalam analisis nasional yang lebih besar, mereka yang berusia 18-29 tahun juga termasuk kelompok yang paling banyak jatuh pingsan setelah suntik vaksin Johnson & Johnson.
Bagi orang yang takut jarum suntik, suntik vaksin Johnson & Johnson sekali bisa menjadi pilihan terbaik. Karena, orang dalam kondisi ini bisa mengalami kecemasan setelah vaksinasi.
Berita Terkait
-
HyunA Pingsan di Panggung Waterbomb Macao 2025, Minta Maaf dan Janji Jaga Kesehatan
-
Viral Anak TK Akting Pingsan Biar Digendong Satpam ke Kelas, Aksinya Bikin Ngakak: Bocil Drama!
-
Ahmad Sahroni Dikabarkan Pingsan Usai Mengetahui Rumah dan Brankasnya Dijarah, Hoaks?
-
Totalitas Tanpa Batas, Peserta Lomba Azan Pingsan usai Tarik Suara di Nada Tinggi
-
Profil Carina Joe, Pahlawan Vaksin Covid-19 Raih Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan