Suara.com - Kementerian Kesehatan mengumumkan kondisi terkini pasien Covid-19 di Indonesia yang terinfeksi varian baru virus corona.
Pasien-pasien tersebut ada yang terinfeksi virus varian B1351 dari Afrika Selatan, varian B117 dari Inggris, dan varian B1617 yang baru ditemukan di India.
Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmidzi mengungkapkan, terdapat satu pasien warga negara Indonesia yang dinyatakan meninggal dunia setelah terinfeksi salah satu varian baru virus tersebut.
"Kita melihat satu kasus positif varian B1351 yang ditemukan di Bali. Diambil spesimen pada 25 Januari dan pasien ini ternyata pada tanggal 16 Februari telah meninggal," kata Nadia dalam konferensi pers daring, Selasa (4/4/2021).
Dari laporan tersebut kemudian dilakukan penyelidikan epidemiologi untuk menganalisa kemungkinan terjadinya penularan secara lokal sejak kasus tersebut terkonfirmasi. "Karena kasus ini sebenarnya sudah lama sejak Januari," imbuh Nadia.
Selain itu, terdapat pula dua kasus infeksi varian virus B1617 yang ditemukan di Jakarta.
Nadia menyampaikan, satu pasien seorang WNI yang spesimennya diambil pada 3 April dan saat ini sudah dalam kondisi sehat. Satu kasus lainnya merupakan seorang warga negara India yang diambil spesimen pada 22 April.
"Saat ini WNA tersebut kondisinya stabil, sehat, dan dirawat di RSPI untuk proses isolasi," kata Nadia.
Sementara itu juga, Kemenkes mengonfirmasi tambahan kasus positif Covid-19 terkait varian B117. Sebelumnya telah diumumkan sepuluh orang yang terinfeksi varian virus dari Inggris itu, kini bertambah tiga orang.
Baca Juga: Oknum PNS di Cianjur Diduga Buat Surat Antigen Palsu
Nadia mengungkapkan bahwa salah satunya kasus dibawa oleh Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Arab Saudi. Kemudian dua tambahan kasus B117 dialami WNI yang tidak melakukan perjalan ke luar negeri dalam beberapa waktu terakhir.
Menurut Nadia, kondisi itu menunjukan bahwa telah terjadi penularan virus corona varian B117 secara lokal.
"Seperti yang terjadi di Kabupaten Karawang, provinsi Sumatera Selatan, dan provinsi Sumatera Utara, serta Kalimantan Selatan. Tentunya kita semua berdasarkan data yang ada untuk mencegah virus ini bertransmisi secara lebih luas, kita harus bisa belajar dari negara-negara lain atau agar tidak terjadi lonjakan kasus," tegas Nadia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif