Suara.com - Sebuah laporan baru di Inggris menemukan lebih dari 500 orang yang sudah menerima suntikan vaksin Covid-19 justru menjalani rawat inap di rumah sakit, karena tertular virus corona Covid-19.
Studi ini menemukan 526 orang yang dirawat di rumah sakit dan 113 orang meninggal setelah proses vaksinasi. Menurut para peneliti, semua pasien telah menerima satu dosis vaksin Covid-19 setidaknya 3 minggu sebelum tertular virus corona dan menjalani rawat inap.
Sebenarnya, mayoritas orang yang sudah vaksinasi justru dirawat di rumah sakit mungkin terinfeksi virus corona sesaat sebelum atau selama proses menunggu antrian vaksinasi.
Karena itu dilansir dari Express, para peneliti menyoroti penting menjaga jarak sosial dan paham setiap irang memiliki kekebalan yang akan berkembang dari waktu ke waktu.
Pada pasien virus corona bergejala, para peneliti menemukan bahwa 40 persen pasien rawat inap yang terdaftar dalam peneliti mengembangkan gejala virus corona setelah kurang dari 7 hari suntik vaksin Covid-19.
Sebanyak 19 persen orang mulai mengembangkan gejala virus corona Covid-19 pada 14 hari setelah vaksinasi. Periode rata-rata untuk berkembangnya SARS-CoV-2 (virus korona yang menyebabkan Covid-19) adalah sekitar 5 hari, yang berarti kemungkinan banyak pasien terinfeksi sebelum kekebalan berkembang.
Laporan tersebut mengatakan ada kemungkinan bahwa orang tua dan orang yang rentan tertular virus corona Covid-19 itu terjadi setelah proses vaksinasi melalui perubahan perilaku.
Namun, 12 persen menunjukkan gejala virus corona Covid-19 pada 15 hingga 21 hari setelah vaksinasi dan 29 persen orang mengalaminya lebih dari 21 hari setelah vaksinasi.
Para peneliti menyimpulkan kasus-kasus ini bisa jadi karena kegagalan vaksinasi, yang berarti vaksin gagal memberikan kekebalan bagi orang tersebut.
Baca Juga: Hits Health: Tentang Limfoma Hodgkin, Obat Asma Bisa Obati Kanker Otak?
Para peneliti melaporkan bahwa, di antara orang yang mengalami gejala lebih dari 21 hari setelah vaksinasi, 113 (dari 400) meninggal akibat virus corona Covid-19 atau sekitar 28 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis