Suara.com - Varian baru virus corona India (B.1.617.2) tengah menimbulkan kekhawatiran para ahli di Inggris, karena penyebarannya yang lebih cepat daripada varian baru virus corona Inggris sebelumnya.
Para ahli pun khawatir varian baru virus corona India ini akan menjadi lebih dominan di Inggris dalam hitungan minggu. Para ilmuwan di COG-Inggris juga melacak, sudah ada 752 kali laporan infeksi varian baru virus corona India di Inggris hingga 1 Mei 2021 lalu.
Ilmuwan pun melacak kasus varian virus corona India ini sudah beberapa kali lebih tinggi. Dalam 28 hari terakhir, varian virus corona India telah menyumbang lebih dari 3 persen kasus virus corona Covid-19 di Inggris.
Penyebaran varian virus corona India yang cukup cepat ini pastinya menimbulkan kekhawatiran. Beberapa orang mungkin mempertanyakan tingkat efektivitas vaksin Covid-19 untuk melawannya
Varian virus corona India (B.1.617.2) bisa mengindari kekebalan yang dibangun dari vaksinasi, karena memiliki mutasi baru. Varian virus corona seperti inilah yang bisa membuat vaksin Covid-19 seolah tidak efektif.
Tapi, PHE mengatakan sekarang ini belum ada bukti yang cukup kuat untuk menunjukkan salah satu varian baru virus corona India ini menyebabkan penyakit yang lebih parah atau membuat vaksin Covid-19 tidak efektif melawannya.
Nampaknya, B.1.617.2 tidak memiliki mutasi yang mengkhawatirkan seperti E484Q, sebuah antibodi dari mutasi varian virus corona India lainnya yang bisa lolos dari vaksin.
"Kami belum melihat bukti apapun bahwa varian B.1.617.2 kebal terhadap vaksin atau lebih berbahaya," kata Perdana Menteri Inggris dikutip dari The Sun.
Profesor Paul Hunter yang mengkhawatirkan kecepatan penyebaran varian virus corona India mengatakan, varian ini mungkin tidak lebih kebal terhadap vaksin bila dibandingkan dengan varian virus corona Afrika Selatan. Jadi, suntikan vaksin Covid-19 tetap memiliki peran penting untuk mengendalikannya.
Baca Juga: Ahli Khawatir Varian Baru Virus Corona India Jadi Dominan di Inggris
"Laporan di India, juga menunjukkan orang yang sudah mendapatkan suntik vaksin Covid-19 justru tidak menjadi sakit parah ketika terinfeksi varian tersebut," jelasnya.
Meski begitu, Paul Hunter mengatakan semua orang jangan mengabaikan kecepatan penyebaran varian virus corona India. Inggris sendiri masih dalam masa penguncian yang sangat ketat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
Terkini
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara