Suara.com - Hampir semua orang memiliki sebuah penyesalan tak terlupakan, salah satunya yang berhubungan dengan cinta, seks, dan hubungan romansa. Misalnya, menyesal karena kehilangan kesempatan, atau pernah berselingkuh sebelumnya.
Banyak yang mengatakan penyesalan tersebut akan mengubah perilaku di masa depan. Tapi benarkah demikian?
Sayangnya, sebuah studi longitudinal yang terbit di jurnal Evolutionary Psychology membuktikan sebaliknya, bahwa penyesalan tersebut tidak memicu perubahan di masa depan.
Sebab, penyesalan tampaknya bukan emosi adaptif dalam arti merangsang perubahan perilaku yang berarti.
Dalam studi ini, dilansir Psychology Today, setelah peneliti mensurvei ratusan mahasiswa Norwegia, mereka menemukan bahwa penyesalan tidak memprediksi perubahan perilaku seksual di masa depan.
Hasilnya menunjukkan, orang yang pernah menyesali hilangnya kesempatan dalam berkencan tidak akan mencari lebih banyak pasangan di bulan-bulan berikutnya.
Demikian pula pada orang yang menyesali hubungan casual seks tanpa ikatan, mereka tidak mengalami penurunan jumlah pasangan baru dari waktu ke waktu. Pola ini serupa pada pria dan wanita.
Menariknya, semakin banyak orang yang menyesal tentang casual sex selama survei pertama, semakin kecil kemungkinan mereka memasuki hubungan berkomitmen di survei kedua.
Artinya, penyesalan tentang casual sex tidak selalu berfungsi secara intuitif. Dengan kata lain, penyesalan ini tampaknya tidak mendorong orang untuk membuat perubahan dalam hidup yang akan mengurangi rasa penyesalan berikutnya.
Baca Juga: Pembuat Video Hoaks Tank TNI Sekat Pemudik: Saya Menyesal
Namun, studi ini memiliki keterbatasan, yakni hanya didasarkan pada penelitian terhadap anak muda heteroseksual dan hanya berlangsung sekitar lima bulan saja.
Jadi, kemungkinan seiring bertambahnya usia atau periode waktu yang lebih lama orang-orang akhirnya dapat belajar dari penyesalan, atau melakukan lebih banyak ipaya untuk mengubah perilaku di masa mendatang.
Selain itu, ada kemungkinan jenis penyesalan lain (terutama penyesalan yang berpusat pada hal-hal selain casual sex) lebih dapat memprediksi perubahan perilaku.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
Mengenalkan Logika Sejak Dini: Saat Anak Belajar Cara Berpikir ala Komputer
-
Cuaca Panas Ekstrem Melanda, Begini Cara Aman Jaga Tubuh Tetap Terhidrasi
-
Stop Cemas Anak Nonton Gadget! Tayangan Ini Hadir Jadi Jembatan Nilai Positif di Era Digital
-
Rahasia Seragam Medis Masa Depan Terungkap: Kolaborasi yang Mengubah Industri Tekstil Kesehatan!
-
Melihat dengan Gaya, Ini Cara Baru Menikmati Penglihatan yang Sehat
-
Banyak Perempuan Takut Skrining Kanker Payudara, Cek Kesehatan Gratis Nggak Ngaruh?
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!