Suara.com - Hampir empat perlima dari remaja usia 16 hingga 17 tahun telah menemukan konten pornografi di internet. Hal ini dinyatakan dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Policy and Internet.
Melansir dari Healthshots, Profesor Neil Thurman dari Departemen Media dan Komunikasi (IfKW) di Ludwig-Maximilians-Universitaet (LMU) di Munich, bekerja sama dengan ahli statistik Fabian Obster (Universitat der Bundeswehr Munchen). Mereka telah melakukan studi tentang penggunaan situs porno oleh anak muda.
Berdasarkan survei yang melibatkan sampel 1.000 remaja Inggris. Secara keseluruhan, 78 persen pengguna berusia antara 16 hingga 17 tahun melaporkan bahwa mereka pernah melihat pornografi di Internet.
Selain itu, banyak dari mereka menyatakan bahwa mereka sering mengunjungi situs web khusus pornografi. Mereka yang berpartisipasi dalam survei mengakui bahwa rata-rata, mereka mengunjungi situs tersebut terakhir kali 6 hari sebelum mengisi kuesioner.
"Saat ini, pasar pornografi online sangat terkonsentrasi. Itu didominasi oleh beberapa perusahaan global. Memang, hanya sedikit situs web yang menguasai sebagian besar konsumsi," kata Thurman.
Melansir dari laman resmi RSUP Dr. Sardjito, seperti halnya narkoba, kecanduan pornografi juga mengakibatkan kerusakan otak yang cukup serius.
"Pornografi bukan hanya merusak otak dewasa tetapi juga otak anak. Kerusakan otak tersebut sama dengan kerusakan otak pada orang yang mengalami kecelakaan mobil dengan kecepatan sangat tinggi," catat portal rumah sakit tersebut.
Kerusakan otak yang diserang oleh pornografi merupakan keruskan Pre Frontal Korteks (PFC), bagian otak ini merupakan salah satu bagian yang paling penting karena hanya dimiliki oleh manusia sehingga manusia memiliki etika bila dibandingkan binatang.
Bagian otak ini berfungsi untuk menata emosi, memusatkan konsentrasi, memahami dan membedakan benar dan salah, mengendalikan diri, berfikir kritis, berfikir dan berencana masa depan, membentuk kepribadian, dan berperilaku sosial.
Baca Juga: Hits Health: Tentang Limfoma Hodgkin, Obat Asma Bisa Obati Kanker Otak?
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025