Suara.com - Campuran vaksin AstraZeneca dan vaksin Pfizer untuk virus corona Covid-19 dinilai tidak aman. Seseorang bisa mengalami lebih banyak efek samping bila mencampurkan kedua vaksin Covid-19 tersebut.
Menurut penelitian yang menilai dari jenisnya, mendapatkan satu dosis suntikan vaksin AstraZeneca maupun Pfizer pun sudah bisa membuat orang merasa seolah tidak sehat, meskipun baru suntikan pertama.
Tetapi, para ilmuwan di Universitas Oxford meyakinkan bahwa efek samping setelah suntik kedua vaksin Covid-19 itu hanya bertahan singkat dan tidak bisa bertahan lebih dari 48 jam.
Kebanyakan cara kerja vaksin Covid-19 membutuhkan dua kali suntikan yang berjarak 21 hari. Suntikan pertama vaksin Covid-19 biasanya disebut sebagai "primer" dan suntikan kedua disebut "penguat".
Studi Com-CoV pun berusaha mencaritahu kedua jenis vaksin Covid-19 yang bekerja dengan cara yang sangat berbeda bisa bekerja bersama-sama atau tidak.
Ia melibatkan 830 orang yang berusia 50 tahun ke atas di seluruh Inggris untuk melihat 4 rejimen dosis vaksin Covid-19 yang berbeda, antara lain:
- Dosis pertama vaksin Oxford-AstraZeneca yang diikuti vaksin Pfizer untuk suntikan dosis kedua.
- Dosis pertama vaksin Pfizer yang diikuti vaksin AstraZeneca sebagai suntikan dosis kedua.
Para sukarelawan penelitian dibagi menjadi dua kelompok dan diminta melaporkan efek sampingnya setelah 7 hari. Sekitar 41 persen yang mendapatkan suntikan pertama vaksin Pfizer dan suntikan kedua vaksin AstraZeneca mengalami demam.
Jumlah itu dua kali lipat lebih banyak bila dibandingkan orang yang menerima dua kai suntikan vaksin Pfizer saja, yakni hanya 21 persen yang mengalami demam.
Sedangkan orang yang mendapatkan suntikan pertama dari vaksin AstraZeneca dan suntikan kedua dari vaksin Pfizer, 34 persen mengalami demam yang juga jauh lebih banyak dibandingkan orang yang hanya menerima suntikan vaksin AstraZeneca saja.
Baca Juga: Vaksinasi Guru Tahap Pertama Selesai, Dinkes Bantul Genjot Tahap Kedua
Selain demam, jumlah orang yang mengalami efek samping menggigil, kelelahan, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri otot dan tidak enak badan juga lebih meningkat setelah menerima suntikan kombinasi kedua vaksin Covid-19 tersebut.
Para peneliti juga memperkirakan orang yang lebih muda akan cenderung mengalami peningkatan efek samping. Efek samping yang lebih kuat itu adalah hasil dari reaksi kekebalan tubuh yang lebih kuat.
"Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa campuran dari kedua jenis vaksin Covid-19 yang berbeda bisa mengakibatkan peningkatan efek samping," kata Prof Matthew Snape, Kepala Penyelidik dalam uji coba tersebut dikutip dari The Sun.
Menurut Prof Matthew, uji coba ini perlu dilakukan untuk merencanakan vaksinasi ke depannya, terlebih persediaan vaksin Covid-19 mulai berkurang.
"Kami berharap bisa melaporkan dataini dalam beberapa bulan mendapat. Sementara itu, kami juga meneliti penggunaan parasetamol bisa meredakan efek sampingnya atau tidak," kata Prof Matthew.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra
-
Stop Gerakan Tutup Mulut! 3 Metode Ampuh Bikin Anak Lahap MPASI di Usia Emas
-
Bukan Hanya Estetika: Ini Terobosan Stem Cell Terkini yang Dikembangkan Ilmuwan Indonesia
-
Kolesterol Jahat Masih Tinggi, 80 Persen Pasien Jantung Gagal Capai Target LDL-C
-
Waspada Ancaman di Tanah Suci: Mengapa Meningitis Jadi Momok Jemaah Haji dan Umrah Indonesia?
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?