Suara.com - Sudah lama dipercaya bahwa orang tidak dapat mengubah kepribadiannya karena dianggap sudah diwariskan. Namun, tinjauan studi terbaru menunjukkan ada kemungkinan ciri-ciri kepribadian dapat berubah melalui intervensi terus-menerus dan peristiwa besar dalam kehidupan.
Ciri-ciri kepribadian diidentifikasi sebagai neurotisme, ekstraversi, keterbukaan terhadap pengalaman, keramahan dan kesadaran. Semua itu dapat memprediksi berbagai hasil penting seperti kesehatan, kebahagiaan, dan pendapatan.
Karenanya, dilansir laman University of California, ciri-ciri tersebut merupakan target penting dalam intervensi kebijakan yang dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan manusia.
Penelitian yang terbit dalam American Psychologist edisi Desember 2020 menunjukkan sejumlah kecil ciri kepribadian dapat menjelaskan sebagian besar perbedaan pada setiap orang.
Sifat-sifat ini juga relatif stabil, tetapi dapat diubah dengan usaha dan waktu yang tepat.
Menurut peneliti, mempertimbangkan faktor motivasi juga penting karena keberhasilan lebih mungkin jika orang termotivasi dan berpikir perubahan itu mungkin.
Selain intervensi kebijakan di atas, menurut Verywell Mind ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membuat perubahan nyata dan bertahan lama pada aspek kepribadian, yakni:
Pelajari kebiasaan baru
Kebiasaan dapat dipelajari, jadi mengubah respons kebiasaan dari waktu ke waktu adalah salah satu cara untuk menciptakan perubahan kepribadian.
Baca Juga: Bekerja Freelance Pilihan Tepat Untuk Introvert, Mengapa?
Membentuk kebiasaan baru atau menghentikan kebiasaan lama memang tidak pernah mudah dan membutuhkan waktu serta tenaga yang serius. Dengan latihan yang cukup, pola perilaku baru ini pada akhirnya akan menjadi kebiasaan.
Tantang kepercayaan diri
Jika Anda yakin Anda tidak bisa berubah, Anda tidak akan berubah. Misalnya, apabila ingin menjadi lebih supel tetapi tetap percaya bahwa introversi yang Anda miliki adalah sifat permanen, maka Anda tidak akan pernah mencoba untuk menjadi lebih ramah.
Tetapi jika percaya bahwa itu dapat diubah, Anda akan cenderung berusaha agar lebih suka berteman.
Fokus pada usaha
Psikolog Carol Dweck mengatakan memuji upaya daripada kemampuan itu penting. Jadi, daripada berpikir, "Aku sangat berbakat", lebih baik menggantinya dengan, "Aku sudah berkerja keras".
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja