Suara.com - Penyebab hipertensi atau tekanan darah tinggi dipicu oleh beberapa faktor. Seperti masalah cacat bawaan, pengaruh obat-obatan, masalah ginjal, dan lain sebagainya. Lalu bagaimana cara menurunkan hipertensi?
Bagi anda penderita hipertensi atau ada kerabat yang menderita, perlu menyimak cara menurunkan hipertensi secara alami di bawah ini.
1. Olahraga secara rutin
Olahraga secara rutin menjadi salah satu cara ampuh menurunkan tekanan darah tinggi paling efektif. Namun, olahraga juga harus dilakukan secara rutin.
Aktivitas rutin selama 150 menit olahraga per minggu atau 30 menit olahraga dalam sehari dapat menurunkan tekanan darah tinggi sekitar 5 sampai 8 mmHg. Jadi, pastikan Anda selalu konsisten melakukan olahraga agar tekanan darah tinggi tidak naik.
2. Konsumsi makanan yang sehat
Cara menurunkan hipertensi berikutnya adalah jangan mengonsumsi sembarang makanan. Hindari makanan yang mengandung banyak lemak, terutama lemak jenuh.
Dalam hal asupan makanan, sangat penting bagi Anda untuk makan makanan yang banyak mengandung kalium. Jenis mineral yang satu ini dapat mengurangi efek natrium dalam darah yang jadi penyebab tekanan darah tinggi.
3. Hindari stress
Baca Juga: Ini Manfaat Pengobatan Kombinasi Pada Pasien Hipertensi dan Dislipidemia
Stress berbanding lurus dengan gejala tekanan darah tinggi. Pasalnya, stress yang kronis menjadi penyebab tekanan darah tinggi. Itulah mengapa rasa bahagia adalah obat tekanan darah tinggi.
Rasa stress juga dapat mendorong pemicu lainnya seperti dorongan memakan makanan tidak sehat, minum alkohol, atau merokok. Aktivitas-aktivitas pelepas stress itu tentunya dapat menjadi sumber penyebab tekanan darah tinggi.
Anda perlu meluangkan waktu sejenak untuk memikirkan apa yang menyebabkan stress seperti pekerjaan, keluarga, masalah keuangan, ataupun penyakit yang tengah diderita. Setelah mengetahui penyebab stress, lalu pertimbangkan cara untuk menghilangkannya seperti tidur lebih awal atau mengambil cuti untuk berlibur.
4. Kurangi natrium dalam asupan makanan
Mengurangi natrium dalam asupan makanan sehari-hari juga efektif menurunkan tekanan darah tinggi sebesar 5 sampai 6 mmHg. Pasalnya, pengaruh natrium dalam makanan berbeda-beda pada setiap orang.
Namun secara umum, membatasi asupan natrium maksimal 2.300 miligram per hari atau kurang akan lebih baik. Karena idealnya, natrium untuk menjaga tekanan darah adalah 1.500 miligram sehari.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia