Suara.com - Jangan panik ketika tekanan darah tiba-tiba tinggi, karena belum tentu Anda sakit hipertensi. Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Susetyo Atmojo Sp.JP. mengatakan bahwa diagnosis penyakit hipertensi tidak bisa ditegakkan hanya dalam sekali pengukuran tekanan darah.
"Idealnya harus dilakukan dua sampai tiga kali kunjungan (ke fasilitas layanan kesehatan) dengan interval 1 hingga 4 minggu, tergantung level tekanan darah yang terdeteksi saat awal kunjungan," jelas dokter Susetyo dalam siaran langsung Radio Kesehatan Kemenkes, Senin (17/5/2021).
Ia menambahkan, pengukuran ulang tekanan darah perlu dilakukan beberapa kali untuk menghindari positif palsu atau negatif palsu. Sebab seseorang yang mengalami tekanan darah tinggi saat pengukuran pertama, bisa saja hal itu terkait karena persiapan atau kondisi fisik yang tidak sehat.
Dokter Susetyo menyampaikan bahwa ada kondisi-kondisi tertentu yang menyebabkan tekanan darah meningkat meski orang tersebut tidak sakit hipertensi.
"Misalnya, sebelum melakukan pengukuran tekanan darah, pasien sedang cemas, kurang tidur, atau habis beraktivitas fisik. Jadi kalau seseorang mengaku sebelumnya belum pernah atau tidak tahu dirinya mengalami hipertensi, maka kita memberikan rekomendasi untuk pasien kembali kontrol dengan interval 1 sampai 4 minggu untuk melakukan pengecekan ulang," paparnya.
Jika setelah pengecekan ulang minimal dua kali didapatkan tekanan darahnya masuk kategori hipertensi, menurut dokter Susetyo, dapat disimpulkan pasien menderita hipertensi. Pengukuran ulang juga bisa dilakukan lebih cepat jika memiliki alat pengukur tekanan darah di rumah.
Caranya, dengan melakukan pengukuran secara mandiri selama satu minggu berturut-turut setiap pagi dan malam. Kemudian mencatat setiap angka tekanan darah yang diukur. Setelah itu, bawa hasilnya saat kontrol ke dokter.
"Lalu kita lihat rata-rata tekanan darah berapa. Itu juga bisa menjadi cara untuk menegakkan diagnosis hipertensi. Jadi memang seyogyanya tidak divoniskan pada seseorang saat satu kali kunjungan. Kecuali ada satu kondisi yang memang kita yakin pasien hipertensi," ucapnya.
Kondisi yang meyakinkan seseorang sakit hipertensi meski baru sekali pengukuran jika tekanan darah diatas 180/110 diikuti adanya komplikasi hipertensi berupa penyakit kardiovaskuler.
Baca Juga: Ketahui Gejala Tekanan Darah Rendah, Apakah Kondisi Ini Mengancam Jiwa?
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!