Suara.com - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito membantah tudingan kasus Covid-19 Indonesia belum menunjukkan kondisi sebenarnya di masyarakat.
Hal ini terbukti dari jumlah testing Indonesia, yang sudah 9 minggu berturut-turut melampaui target testing dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, yakni 1 berbanding 1000 populasi per minggu.
Sehingga jika data selama 13 minggu terakhir menunjukkan penurunan kasus, maka itu kondisi adalah sebenarnya yang ada di masyarakat.
"Maka penurunan kasus yang terjadi selama 13 minggu ini bukan karena jumlah testing yang rendah. Kenyataannya, testing konsisten di atas standar WHO selama 9 minggu berturut-turut," ujar Wiku dalam keterangan persnya, Kamis 20 Mei 2021.
Sedangkan lonjakan kasus dampak dari libur panjang lebaran 2021, baru akan terlihat 2 hingga 3 minggu setelah liburan usai. Sehingga periode lonjakan kasus terakhir terlihat di minggu kedua Februari, akibat libur panjang natal dan tahun baru di awal 2021.
Namun pada minggu-minggu selanjutnya, tren penambahan kasus aktif terus menurun tajam hingga hari ini.
Data per 16 Mei 2021, penambahan kasus mingguan, sebesar 26.067 kasus atau turun lebih dari 70 persen dibandingkan saat puncak kasus pada Februari lalu.
Meski begitu Wiku mengakui jika kapasitas testing sempat kurang dari target WHO, yakni hanya 75,37 persen, pada minggu kedua Mei 2021.
"Hal ini dapat terjadi karena periode libur lebaran pada minggu lalu yang mempengaruhi operasional laboratorium. Sehingga menyebabkan jumlah orang yang diperiksa menurun," jelas Wiku.
Baca Juga: Temukan 15 Varian Covid-19 India dari Penularan Lokal, Thailand Waspada
Selanjutnya, kata dia, pemerintah pusat maupun daerah harus mampu menjaga maupun meningkatkan kapasitas testing dan pemeriksaan di laboratorium, agar konsisten melampaui standar testing WHO.
Sehingga gambaran kasus di lapangan bisa terpotret jelas, termasuk usai libur panjang lebaran 2021 yang baru saja berlalu.
"Pastikan seluruh daerah memiliki fasilitas dan sumberdaya yang cukup untuk melakukan testing. Dan segera selesaikan apabila terdapat kendala
atau membutuhkan bantuan," pungkas Wiku.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025