Suara.com - Angka kematian ibu di Indonesia masih cukup tinggi. Data World Bank mencatat, Indonesia menduduki posisi ketiga AKI tertinggi tahun 2017 dengan 177 kematian per 100 ribu kelahiran.
Salah satu kondisi yang menyebabkan angka kematian ibu masih cukup tinggi ialah kondisi preeklampsia. Kondisi ini bisa mengakibatkan kejang mendadak saat masa kehamilan.
Menurut Staf Divisi Kedokteran Fetomaternal RSUD Dr. Soetomo FK Universitas Airlangga, Nareswari I. Cininta M., dr., SPOG, gejala preeklampsia terjadi pada liver dan ginjal.
“Kadang ada gejala lainnya, misalnya gangguan penglihatan, matanya kabur, ada yang nyeri perut, muntah-muntah, gangguan paru-paru, juga gangguan produksi kencing,” ungkapnya belum lama ini.
Untuk itu menurutnya penting mengenali gejala preeklampsia. Dari beberapa penelitian yang telah dirangkum, ia mengatakan perempuan bisa memiliki risiko praeklampsia sedang.
“Salah satunya terkait usia dan kehamilan pertama. Kalau sebelumnya pernah hamil jaraknya berapa jarak dengan indeks masa tubuhnya. Selain itu, perempuan berusia di atas 40 tahun risikonya juga dua kali lebih tinggi,” paparnya.
Selain itu, Nareswari mengatakan perempuan juga memiliki risiko praeklampsia tinggi, salah satunya darah tinggi.
“Saat kehamilan trimester tiga atau setelah persalinan tensi darah bisa naik, dan itu bisa terjadi preeklampsia pada kehamilan berikutnya. Bahkan meningkat sampai dua kali lipat,” paparnya.
Diabetes melitus, menurutnya juga menjadi risiko preeklampsia. “Rata-rata diabetes melitus di dapat di tipe dua, bahkan risikonya meningkat empat kali lipat,” ungkapnya.
Baca Juga: Kuat Hati Mengaku Hamil, Lucinta Luna Ngidam Menginap di Hotel Mewah
Ia menambkan perlu adanya pencegahan, salah satunya kenali faktor risiko bagi perempuan hamil dan pemeriksaan USG.
“Pencegahan pertama kenali faktor risikonya, juga pemeriksaan USG untuk menilai aliran darah dari ibu yang masuk ke plasenta janin,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan