Suara.com - Balita yang sering mengakses perangkat elektronik seperti tablet, ponsel, hingga televisi kurang minat baca buku cetak. Hal ini dinyatakan dalam temuan baru dari Universitas Calgary.
Melansir dari Medicinenet, waktu membaca buku bagi anak sangat penting. Hal ini disebabkan karena buku meningkatkan melek huruf dan berfungsi sebagai cara untuk berikatan dengan orang tua mereka.
Penelitian ini diterbitkan di Journal of Pediatrics di mana didasarkan pada survei lebih dari 2.400 ibu. Para ibu melaporkan waktu layar anak-anak mereka dan kebiasaan membaca pada usia 2, 3 dan 5 tahun.
Studi ini menemukan bahwa balita yang lebih banyak waktu cenderung membaca buku yang lebih jarang pada usia 3 tahun. Hal ini yang kemudian membuat mereka menghabiskan lebih banyak waktu pada perangkat elektronik di usia 5 tahun.
Untuk setiap 10 menit penurunan minat baca harian pada usia 3 tahun meningkatkan waktu layar pada usia 5 hingga 25 menit per minggu.
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan batasan waktu dan konten anak-anak kecil sebelum usia 18 bulan.
Dari usia 18 bulan hingga 2 tahun, AAP mengatakan anak-anak hanya harus menonton konten pendidikan, dengan orang dewasa mengawasi. Dan antara usia 2 hingga 5 tahun, waktu layar non-pendidikan harus dibatasi hingga satu jam per hari (atau pada akhir pekan, tiga jam).
Dalam penelitiannya ini juga menemukan bahwa anak-anak prasekolah dan orang tua cenderung berbicara dan berinteraksi lebih sedikit ketika mereka berbagi e-book daripada ketika mereka membaca buku-buku tradisional.
"Buku-buku cetak itu statis dan tanpa notifikasi atau aplikasi lain yang mengalihkan perhatian," kata peneliti utama Brae Anne McArthur.
Baca Juga: Disebut Mirip Kalina, Ini Potret Manis Putri Vicky Prasetyo Jarang Tersorot
"Jadi buku cetak dapat menantang anak-anak untuk duduk diam dan memusatkan perhatian mereka," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!