Suara.com - Upaya vaksinasi Covid-19 terus digencarkan untuk kelompok rentan, termasuk vaksinasi terhadap 1.800 pelaku UKM (Usaha Kecil Menengah) dan pelayan toko di pusat perbelanjaan.
Proses vaksinasi ini menggunakan vaksin AstraZeneca, dimana semua dosisnya yang berjumlah 3.200 (estimas 2 dosis per orang), diberikan oleh Puskesmas Grogol Petamburan di bawah naungan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.
Berlokasi di Mal Ciputra Jakarta, vaksinasi digelar selama 3 hari pada 24, 25 dan 27 Mei 2021, sejak pukul 08.00 hingga 14.00 WIB untuk peserta vaksinasi mendaftar. Sedangkan pelayanan dilakukan hingga pukul 16.00 WIB.
Adapun target vaksinasi mencapai 600 orang per hari, sehingga dalam 3 hari total penerima vaksin mencapai 1.800 orang.
"Kemarin hari pertama berhasil 500 orang tervaksinasi, sedangkan hari ini jam 12 siang sudah ada sebanyak 400 orang yang mendaftar divaksinasi," tutur General Manager Mal Ciputra Jakarta, Ferry Irianto, saat ditemui di lokasi vaksinasi, Selasa (25/5/2021).
Adapun penerima vaksin ialah mereka yang namanya sudah terdaftar secara online, lalu nama dan datanya sudah diverifikasi oleh dinas kesehatan DKI Jakarta, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UKM DKI Jakarta, Asosiasi Pengelola Pusat Belanja DPD DKI Jakarta dan Puskesmas Grogol Petamburan.
Syarat penerima vaksin, yaitu cukup datang dalam keadaan sehat dengan membawa KTP dan surat undangan vaksinasi yang tertera waktu dan lokasi vaksinasi. Surat undangan ini didapatkan setelah mendaftar online.
Merry (38), salah satu peserta vaksinasi dari Vantech, Cengkareng, Jakarta Barat mengaku proses vaksinasi berjalan cepat. Namun ia butuh waktu lama saat proses observasi, yaitu pemantauan apabila terjadi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) selama 30 menit, sampai akhirnya mendapat sertifikat vaksin.
"Nggak ada hal aneh yang terjadi, baik-baik aja nggak ada gejala apa-apa, cuma sedikit sakit saat disuntik," ungkap Merry kepada suara.com.
Baca Juga: Epidemilog Sebut Konsep Herd Immunity Terdengar Seperti Dongeng, Imajiner
Sebagai antisipasi, di lokasi juga disediakan kursi roda, bangkar dorong atau tempat tidur dorong, mobil ambulans, hingga ruang ICU mini yang siap sedia di lokasi.
Rencananya setelah pemberian dosis pertama, maka dosis kedua akan diberikan pada 24, 25, dan 27 Agustus 2021 mendatang.
"Kami merasa sangat senang menjadi sentra vaksinasi dan dapat turut serta secara aktif berpartisipasi untuk menyukseskan program pendistribusian dosis pertama vaksin Covid-19," pungkas Ferry.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?