Suara.com - Jerawat hormonal adalah jerawat yang dikaitkan dengan fluktuasi hormon daripada bakteri atau lainnya. Menurut para ahli di Botanycl, jerawat hormonal bisa menyerang orang dewasa dari segala usia meskipun kondisi ini sering dikaitkan dengan fluktuasi hormon selama masa pubertas.
Jerawat hormonal sangat umum terjadi pada wanita, karena menstruasi, menopause dan usia. Kulit Anda ditutupi oleh kelenjar minyak sebasea yang menghasilkan zat berminyak yang disebut sebum.
Sebum bukanlah hal yang buruk. Sebum adalah bahan yang melumasi kulit dan rambut Anda. Tapi, terlalu banyak sebum bisa menyebabkan jerawat.
Hormon yang disebut androgen, seperti testosteron yang bisa menstimulasi kelenjar sebaceous dan menyebabkannya memproduksi minyak berlebih. Pada akhirnya, hal ini akan menyebabkan jerawat hormonal.
Tapi, apa penyebab Anda selalu berjerawat di area dagu dan rahang?
Jerawat hormonal biasanya terlihat selama masa pubertas, ketika hormon Anda ada di mana-mana dan biasanya terjadi di T-Zone.
Zona-T adalah dahi, hidung, dan dagu Anda. Area ini rentan terhadap jerawat hormonal pada selama masa remaja, karena mengandung lebih banyak kelenjar minyak daripada bagian wajah lainnya.
Jika Anda orang dewasa yang mengalami jerawat hormonal, para ahli di Botanycl mengatakan Anda akan lebih mungkin menemukannya di bagian bawah wajah Anda.
"Jerawat hormonal dewasa biasanya terbentuk di bagian bawah wajah Anda, yang meliputi bagian bawah pipi dan sekitar garis rahang," jelas para ahli dikutip dari Express.
Baca Juga: Peneliti Sebut Infeksi Virus Corona Ringan Bisa Berikan Antibodi yang Lebih Tahan Lama
Bagi sebagian orang, jerawat kecil yang muncul menjadi kista atau komedo putih. Tapi, jerawat hormonal bisa disebabkan oleh masukkan hormon dari menstruasi, sindrom ovarium polikistik, menopause dan peningkatan kadar androgen.
Jerawat jenis ini bisa berlanjut hingga usia 30-40 tahunan dan bisa muncul di sekitar mulut, leher sampai garis rambut. Penyebab Anda berjerawat pada fase ini adalah hormon estrogen, progesteron, androgen dan testosteron.
Rasio hormon berubah selama siklus menstruasi, kehamilan, saat minum pil, dan akan terus turun jika Anda menderita PCOS atau endometriosis.
Karena, terlalu banyak salah satu hormon itu akan merangsang produksi sebum dan menyebabkan jerawat. Terkadang, dokter memberikan pil kontrasepsi untuk mengobati jerawat dengan membantu menurunkan kadar androgen dan produksi sebum.
Jika Anda sudah berjerawat atau rentan berjerawat, fluktuasi hormonal juga dapat memperburuk kondisi ini, terutama di bagian bawah wajah.
“Fluktuasi hormon dapat memperburuk masalah jerawat dengan meningkatkan peradangan kulit secara keseluruhan, minyak, sel kulit yang tersumbat di folikel rambut dan produksi bakteri penyebab jerawat.," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya