Suara.com - Kabar baik untuk penyandang diabetes tipe 1, karena sebuah penelitian awal menunjukkan bahwa vaksin untuk diabetes tipe 1 dapat membantu tubuh tetap memproduksi insulin secara alami, setidaknya pada sebagian pasien yang baru didiagnosis.
Pada pasien diabetes tipe 1, sistem kekebalan tubuh menyerang sel beta di pankreas yang memproduksi insulin, hormon yang diperlukan sel untuk menyerap glukosa dari aliran darah. Pasien-pasien ini membutuhkan suntikan insulin seumur hidup untuk tetap hidup.
Dan karena begitu banyak faktor tersembunyi di dalam tubuh yang dapat memengaruhi seberapa banyak insulin yang dibutuhkan seseorang, orang yang bergantung pada insulin sering kali memiliki gula darah tinggi dan rendah. Gula darah tinggi, atau hiperglikemia, merusak organ dalam jangka panjang, sedangkan gula darah rendah, atau hipoglikemia, dapat menyebabkan kejang atau kematian dalam jangka pendek.
Dalam studi saat ini, para peneliti ingin menguji apakah vaksin mungkin dapat menghentikan atau memperlambat penghancuran sel beta penghasil insulin ini.
"Penelitian telah menunjukkan bahwa bahkan produksi insulin yang sangat kecil dalam tubuh sangat bermanfaat bagi kesehatan pasien," kata penulis utama Dr. Johnny Ludvigsson, seorang profesor senior di Departemen Ilmu Biomedis dan Klinik di Universitas Linköping di Swedia, dalam sebuah pernyataan.
"Orang dengan diabetes yang memproduksi insulin dalam jumlah tertentu secara alami tidak mengembangkan kadar gula darah rendah, sehingga mudah terkena hipoglikemia," katanya, seperti dilansir dari Live Science, Jumat (28/5/2021).
Ludvigsson dan rekannya kemudian mengembangkan vaksin untuk penyandang diabetes tipe 1 ini menggunakan asam glutamat dekarboksilase (GAD).
GAD ini bekerja selaiknya protein yang ditempelkan ke sel beta penyandang diabetes tipe 1 untuk membentuk antibodi.
Para peneliti ingin melihat apakah vaksin yang membuat tubuh terpapar lebih banyak GAD ini akan membantu sistem kekebalan tubuh menjadi lebih baik dalam mentolerir bentuk protein GAD65 alami tubuh, sehingga kemudian berhenti menyerang sel-sel penghasil insulin.
Baca Juga: Mesti Dites, Begini Cara Covid-19 Pengaruhi Kadar Gula Darah
Dalam uji klinis fase 2 penelitian ini, peneliti menggandeng 109 pasien berusia antara 12 hingga 24 tahun yang baru saja didiagnosis diabetes tipe 1 selama enam bulan terakhir.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit