Suara.com - Meningkatkan kasus infeksi jamur hitam di India telah memicu kekhawatiran. Apalagi, infeksi jamur ini juga menyerang pasien virus corona Covid-19 yang sudah pulih.
Karena itu, penting untuk berhati-hati agar pasien tidak mengalami komplikasi parah akibat infeksi jamur hitam. Caranya, orang-orang perlu mewaspadai gejalanya.
Jamur hitam adalah infeksi jamur langka yang bisa diobati jika terdeteksi lebih dini. Karena, pengobatan yang ditunda-tunda bisa memperburuk infeksi jamur hitam.
Salah satu tanda infeksi jamur hitam yang perlu diwaspadai adalah sakit kepala terus-menerus. Meskipun sakit kepala termasuk gejala virus corona Covid-19, tapi sakit kepala terus-menerus setelah 14 hari masa pemulihan bisa jadi gejala infeksi jamur hitam.
Dilansir dari Times of India, sakit kepala terus-menerus juga gejala paling awal dari peradangan dan infeksi yang disebabkan oleh jamur hitam tersebut.
Infeksi jamur hitam atau mukormikosis disebabkan oleh sekelompok jamur yang dikenal sebagai mikromiset. Jamur hitam ini sering menyerang orang dengan sistem kekebalan lemah dan memiliki masalah kesehatan mendasar.
Karena, spora patogen kecil ini ada di lingkungan sekitar kita. Saat seseorang dengan kekebalan lemah menghirup spora jamur, jamur akan masuk ke dalam sistem pernapasan dan mulai mempengaruhi sinus, otak atau paru-paru. Kondisi inilah yang menyebabkan sakit kepala terus-menerus atau bengkak di satu sisi wajah.
Menurut Dr Randeep Guleria, kepala dari All India Institute of Medical Sciences, Delhi, perubahan warna di mulut dan berkurangnya sensasi di bagian wajah mana pun bisa menjadi tanda infeksi jamur hitam telah menyebar.
Sebab, infeksi jamur dimulai dari saluran sinus dan banyak orang akan mengalami penyumbatan hidung. Dalam kasus infeksi jamur hitam yang parah, jamur menyebar dengan cepat ke wajah bisa menyebabkan kerusakan wajah. Beberapa pasien juga mengalami gigi lepas sebagai gejala utamanya.
Baca Juga: Cegah Varian Virus Corona Bermunculan, Pakar Sarankan Tunda Liburan!
Cara mendeteksi
Deteksi infeksi jamur hitam biasanya dilakukan dengan rontgen atau CT scan sinus. Pilihan kedua adalah biopsi melalui endoskopi hidung. Selain itu, dokter terkadang merekomendasikan tes darah berbasis polymerase chain reaction (PCR) untuk mendeteksi adanya infeksi jamur.
Sebenarnya infeksi jamur hitam ini tidak menular, tetapi juga tidak hanya menyerang orang dengan virus corona Covid-19. Setiap orang dengan kekebalan tubuh lemah dan masalah medis mendasar, seperti diabetes dan HIV bisa mengembangkan infeksi jamur ini.
Dalam kasus virus corona Covid-19, diabetes yang tidak terkontrol dan penggunaan steroid berlebihan bisa memicu infeksi jamur hitam. Sebuah studi baru-baru ini juga mengaitkan asupan suplemen seng yang berlebihan, kombinasi antibiotik yang digunakan dalam pengobatan virus corona, dan asupan uap di balik berjangkitnya infeksi jamur.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak