Suara.com - Nyeri badan dan pegal-pegal jadi masalah yang umum dialami banyak orang. Namun sayangnya banyak yang cenderung bergantung pada obat, dibanding memperbaiki pola hidup sebagaimana yang disarankan dr. Zaidul Akbar.
Zaidul Akbar yang kerap dikenal sebagai dokter sunnah rasul itu mengatakan, nyeri sendi dan pegal terjadi akibat aliran darah di saraf yang membawa oksigen ke seluruh tubuh tidak lancar.
Sehingga alih-alih bergantung pada obat saat nyeri badan atau pegal-pegal, ada baiknya memperbaiki pencernaan.
"(Darah tidak lancar) itu sekali lagi cikalnya bakalnya ada pada (pencernaan) perut. Jadi kalau kita bicara tubuh kita ini, benerin perut," ujar dr. Zaidul dalam kanal YouTube dr. Zaidul Akbar Official dikutip suara.com, Kamis (3/6/2021).
Memperbaiki pencernaan perut kata Zaidul ada pada pola makan, sehingga disarankan lebih dulu menghindari karbohidrat tidak sehat, yang banyak mengandung minyak.
"Distop dulu, misalnya pagi-pagi makan gorengan, ganti sama ubi rebus, pisang rebus, itu kan karbohidrat yang baik," terang dr. Zaidul.
Selanjutnya, menghindari makanan olahan yang sudah dikemas atau mengandung bahan pengawet seperti makanan instan. Ini karena kandungan pengawet bisa membuat beban kerja pencernaan jadi lebih berat.
"Khususnya disarankan konsumsi probiotik atau bakteri baik setiap hari, karena mereka akan memperbaiki keseimbangan dalam tubuh, termasuk ada madu, ada kurma, ada habbatussauda (jintan hitam)," terangnya.
Jika merasa kesulitan mencari probiotik, rempah-rempah asli tanah air juga sama baiknya untuk pencernaan karena memberikan efek menenangkan. Contohnya sereh, yang bisa kembali menyeimbangkan tubuh dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Baca Juga: Tanda Kolesterol Tinggi, Perhatikan Nyeri di 4 Bagian Tubuh Ini
"Jadi kalau badannya masih korslet (sakit), jangan makan-makanan yang tadi tidak sehat," katanya.
Tidak hanya fisik, faktor pikiran juga bisa menyebabkan nyeri sendi dan pegal-pegal. Hasilnya, Zaidul menyarankan untuk kembali ke alam seperti olahraga hiking, tracking ke kaki gunung atau sawah.
"Itu seperti kembali keseimbangan pada alam, sebenarnya kembalikan kepada Allah SWT, karena alam punya Allah SWT, tapi efeknya sangat powerful (kuat)," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif