Suara.com - Jika sebelumnya hipertensi atau tekanan darah tinggi umumnya dialami mereka yang berusia di atas 50 tahun atau kategori lanjut usia (lansia), kian kemari usia penderita hipertensi semakin muda atau golongan milenial.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 prevalensi hipertensi sebesar 20 hingga 31 persen dialami milenial usia 25 hingga 40 tahun, .
"Peningkatan (hipertensi milenial) lebih tinggi dibanding yang (kelompok usia) lain," ujar Dokter Spesialis Jantung dan dan Pembuluh Darah, dr. Badai Bhatara Tiksnadi, Sp.JP(K), MM, FIHA dalam acara Omron, Kamis (3/6/2021).
Menurut Badai, pandemi Covid-19 meningkatkan risiko hipertensi pada milenial. Selain karena gaya hidup tidak aktif yang sudah dilakukan sebelum pandemi, setelah pandemi dengan bantuan teknologi semakin banyak saja orang yang tambah malas bergerak..
"Akibat kemajuan teknologi saat ini, buka whatsApp aja bisa setengah jam atau satu jam menghabiskan waktu untuk menjawab di kehidupan kita," tutur Badai.
Gaya hidup selama pandemi pesan antar makanan, juga meningkatkan hipertensi. Apalagi kata Badai, jika makanan yang dikonsumsi cenderung fast food atau makanan cepat saji tinggi pengawet, garam, gula dan lemak.
"Kita maklum makanan kalau ada di depan muka sulit ditolak, saat makan tidak menyesali, maka hindarilah gorengan," terangnya.
Badai menambahkan, stres yang dialami milenial di masa pandemi juga memicu hipertensi. Hal ini terbukti dari penelitian yang menyebut 92 persen milenial mengalami gangguan kesehatan mental selama pandemi Covid-19.
Gangguan mental ini terjadi akibat tekanan pekerjaan yang besar dan persaingan semakin ketat karena jumlah populasi milenial lebih banyak dibanding kelompok usia lainnya.
Baca Juga: Sentra Vaksinasi Covid-19 Traveloka di Tangsel, Lansia Jadi Kelompok Prioritas
"Lebih banyak stres, karena beban pekerjaan bertambah, persaingan makin tinggi dan populasi semakin bertambah," pungkas Badai.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan