Suara.com - Sebuah studi pencitraan baru menemukan bukti yang menunjukkan parasit malaria berkumpul dan menumpuk di limpa. Ini terjadi pada minggu pertama atau lebih setelah infeksi terjadi.
Jenis parasit malaria yang ditemukan ilmuwan Australia ini adalah Plasmodium vivax. Penemuan ini membantu menjelaskan mengapa kasus malaria kronis bisa tidak terdeteksi saat pasien melakukan tes darah, tetapi penyakitnya kambuh secara tiba-tiba.
Para peneliti menduga parasit ini menyukai limpa karena mengandung lebih banyak sel darah muda atau retikulosit, yang dapat diinfeksi P. vivax, tulis Science Alert.
"Dengan melakukan studi pencitraan baru ini pada penderita malaria eksperimental, kami melihat apa yang terjadi di dalam organ tertentu selama tahap awal infeksi," jelas peneliti penyakit menular John Woodford, dari QIMR-Institut Penelitian Medis Berghofer, Australia.
Secara keseluruhan, penelitian ini memberi bukti tambahan bahwa limpa kemungkinan menjadi tempat penyimpanan reservoir parasit Plasmodium yang bereplikasi pada malaria.
Apa yang belum diketahui adalah bukti seberapa cepat parasi Plasmodium muncul di limpa orang yang terinfeksi.
Namun perlu dicatat bahwa penelitian ini tergolong kecil, hanya ada tujuh sukarelawan sehat yang tidak pernah terinfeksi malaria sebelumnya.
Kemudian, sebanyak tiga orang diinfeksi dengan parasit P. vivax dan empat lainnya terifeksi P. falciparum dibawah pengawasan ketat.
Sementara hingga saat ini P. falciparum yang menjadi fokus utama pengobatan dan upaya pemberantasan malaria, jenis P. vivax lah yang justru menyebabkan peningkatan jumlah infeksi malaria, banyak yang kronis dan beberapa fatal.
Baca Juga: Dengung Nyamuk Memang Mengganggu, Tapi Tak Semuanya akan Mengisap Darah Manusia
"Ini menunjukkan bukti lebih lanjut bahwa parasit dari spesies penting P. vivax memiliki kecenderungan khusus ke dalam limpa," pungkas Woodford.
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?