Suara.com - Peneliti dari Johns Hopkins baru-baru ini melaporkan vaksin Covid-19 memang dapat melindungi orang yang menerima transplantasi organ, tetapi tidak cukup melindungi tanpa orang tersebut mempraktikkan tindakan pencegahan, yakni memakai masker, menjaga jarak fisik, dan mencuci tangan.
Sekarang, peneliti juga menemukan bahwa vaksin yang dibuat dengan messenger RNA (mRNA), seperti vaksin Pfizer dan Moderna, akan memicu respons imun yang lebih rendah pada penderita penyakit rematik dan muskuloskeletal (RMD).
Sebab, penderita kedua penyakit tersebut umumnya akan mengonsumsi obat penekan sistem kekebalan.
"Temuan kami menunjukkan pasien dengan RMD yang menjalani terapi imunosupresif memiliki respon kurang optimal terhadap vaksinasi, dan karenanya, masih berisiko terkena infeksi SARS-CoV-19," kata penulis utama dalam studi Caoilfhionn Connolly, MD, dari Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins.
Berdasarkan American College of Rheumatology, RMD merupakan kelompok beragam penyakit autoimun yang menyerang anak-anak dan dewasa. Penyakit ini dapat memengaruhi organ mana pun, tetapi seringkali persendian.
Sebagian besar RMD disebabkan oleh masalah sistem kekebalan, yang dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan bertahap pada sendi, otot, dan tulang. Jenis RMD termasuk rheumatoid arthritis, lupus eritematosus sistemik, skleroderma, vaskulitis, dan sindrom Sjögren, lapor Medical Xpress.
Antara 7 Desember 2020 hingga 11 Maret 2021 para peneliti merekrut pasien usia 18 tahun ke atas dengan RMD untuk studi respon imun. Satu bulan setelah pasien menerima dosis kedua vaksin Covid-19 Pfizer atau Moderna, sampel darah mereka dianalisis.
Peneliti menemukan sebanyak 20 pasien tidak memiliki antibodi virus corona. Mayoritas peserta adalah wanita (95 persen), penderita lupus (50 persen), dan mengonsumsi agen imunosupresif (80 persen) dengan yang paling umum adalah rituximab (55 persen) dan mycophenolate (50 persen).
"Berdasarkan temuan, kami mengimbau pasien dengan penyakit autoimun yang menggunakan agen imunosupresif khusus ini untuk terus mempraktikkan langkah-langkah keamanan Covid-19, bahkan setelah vaksinasi," kata penulis studi Brian Boyarsky, MD, Ph.D., a rekan peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins.
Baca Juga: Ternyata Waktu Bisa Memengaruhi Seberapa Baik Sistem Kekebalan Tubuh, Begini Penjelasannya
Ia mengatakan penelitian tambahan perlu dilakukan untuk lebih memahami respon imun terhadap vaksinasi Covid-19 pada pasien RMD untuk menemukan metode potensial dalam meningkatkan efektivitas vaksin Covid-19 pada kelompok ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Usai Sri Mulyani Dicopot, Menkeu Purbaya Didesak Kembalikan Kepercayaan Publik
-
Sri Mulyani Dicopot jadi Berita Baik
-
Saham GGRM Meroket Pasca Menkeu Sri Mulyani Kena Reshuffle, IHSG Ambles!
-
Prabowo Gelar Reshuffle Ganti Sri Mulyani, IHSG Langsung Anjlok 1,28 Persen
-
5 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025
Terkini
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?