Suara.com - Pernahkah Anda bertanya-tanya apa yang terjadi ketika anggota tubuh kita terkena semen basah? Walau terasa dingin saat disentuh, ternyata semen basah dapat membakar kulit kita.
Itulah yang terjadi pada seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun asal Tennessee, AS. Ia secara tidak sengaja terkena semen basah di seluruh tubuh dan kepalanya ketika ia bermain di dekat seorang anggota keluarga yang sedang mencampur dan menuangkan semen.
Bocah itu pun dilarikan ke rumah sakit karena mengeluh tubuhnya terasa terbakar dan memerah. Perawat di rumah sakit membasuh kulitnya dengan zat organik polietilen glikol.
Ia kemudian dipindahkan ke Pusat Medis Universitas Vanderbilt di Nashville untuk dievaluasi apakah luka bakarnya memerlukan perawatan lebih lanjut, lapor Live Science.
Dokter mencatat sang anak mengalami luka bakar superfisial, atau luka bakar tingkat pertama, di kepala, leher, dan tubuhnya.
Walau sudah dibasuh dengan zat organik, ternyata campuran semen belum sepenuhnya hilang. Masih ada partikel yang menempel di kulit dan rambutnya.
Menurut laman National Capital Poison Center, semen basah sebenarnya tidak boleh dibiarkan terlalu lama menempel di kulit, sebab dapat menyebabkan luka bakar kimiawi parah.
Sebagian besar kandungan semen adalah senyawa kalsium oksida. Ketika dicampur dengan air, ini akan menjadi sangat basa, yang artinya memiliki pH tinggi.
Perlu diketahui, pH suatu zat diukur pada skala nol hingga 14, zat dengan pH rendah berarti bersifat asam, sedangkan pH tinggi bersifat basa.
Baca Juga: Punya Produk Baru, Erick Thohir Berharap SIG Jadi BUMN Semen Kelas Dunia
"Semen basah dapat memiliki pH tinggi, yakni hingga 14," kata penulis studi kasus dari peneliti di Vanderbilt University.
Umumnya, hanya kontak lama dengan semen basah yang dapat menyebabkan luka bakar kimiawi atau saat semen menempel di kulit dalam waktu lama.
Waktu rata-rata antara paparan semen basah dan tanda-tanda luka bakar adalah enam jam. Karena waktu yang cukup lama ini, orang mungkin tidak menyadarinya.
"Semen basah seringkali merupakan penyebab luka bakar alkali yang kurang dikenali," sambung penulis. Apabila luka bakar cukup parah, pasien mungkin memerlukan pembedahan.
Dalam kasus ini, kulit sang anak terus dibasuh dengan air sampai semua partikel semen benar-benar hilang. Saat diperiksa kembali, ternyata anak tersebut tidak memerlukan perawatan lebih lanjut.
"Untungnya, pasien yang terlibat dalam kasus ini didekontaminasi cukup awal dan tidak diperlukan intervensi bedah," tulis penulis. Pasien bersangkutan pun keluar dari rumah sakit dan sembuh total.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025