Suara.com - Pebulutangkis legendaris Indonesia, Markis Kido meninggal dunia karena serangan jantung kemarin, Senin (14/6/2021). Kabar meninggalnya Markis Kido karena serangan jantung ini dikonfirmasi oleh presenter, Yuni Kartika.
"Kayaknya serangan jantung. Saat lagi main bulutangkis di Tangerang," kata Yuni Kartika.
Kemudian, PBSI mengonfirmasi kabar meninggalnya Markis Kido melalui akun Instagram resmi mereka. Kepergian Markis Kido ini pastinya menyisakan kesedihan di dunia bulutangkis Indonesia.
Serangan jantung yang dialami Markis Kido salah satu penyakit yang terjadi karena penyumbatan pada pembuluh darah dan berisiko menyebabkan kematian. Karena itu, kondisi ini membutuhkan pertolongan medis segera.
Sebelum bantuan medis datang, orang di sekitar pun bisa memberikan pertolongan pertama pada pasien serangan jantung.
Karena, pertolongan pertama bisa meningkatkan peluang pasien bertahan hidup 3 kali lebih besar, terutama bila Anda memberikan pertolongan pertama yang efektif dalam waktu 30 menit sampai 1 jam awal serangan jantung.
Berikut ini dilansir dari Hellosehat, ini 4 pertolongan pertama untuk orang yang alami serangan jantung.
1. Menghubungi ambulans
Hal pertama yang bisa Anda lakukan untuk melakukan pertolongan pertama adalah menghubungi rumah sakit terdekat untuk mengirim ambulans. Anda bisa menjelaskan kondisi pasien serangan jantung secara jelas.
Baca Juga: Fakta Mutasi Baru Virus Corona Varian Delta Plus, Seberapa Berbahaya?
Ingatlah, membawa pasien serangan jantung sendiri ke rumah sakit bukanlah upaya yang tepat.
Selain itu, Anda juga tidak boleh meninggalkan pasien sendirian dan sibuk mencari obat resep, sebelum menghubungi ambulans.
2. Memberi aspirin
Jika pasien serangan jantung masih dalam kondisi sadar, Anda bisa memberikan tablet aspirin dosis penuh 300 mg sampai ambulans datang. Mintalah pasien mengunyah tablet aspiring secara perlahan dan jangan langsung ditelan. Karena, mengunyah aspirin akan membantu obat lebih cepat meresap dalam aliran darah.
Jika pasien serangan jantung tidak responsif, jangan masukkan obat apapun ke dalam mulutnya, kecuali obat penyakit jantung yang sudah diresepkan.
3. Pantau kondisi pasien
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
Terkini
-
Kenapa Anak Muda Sekarang Banyak Terserang Vertigo? Ini Kata Dokter
-
Tips Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Menstruasi untuk Remaja Sehat dan Percaya Diri
-
Lagi Stres Kok Jadi Makan Berlebihan? Ini Penjelasan Psikolog Klinis
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut