Suara.com - Perusahaan Bioteknologi pembuat vaksin asal China Sinovac mengklaim bahwa jika seseorang menerima suntikan ketiga dari vaksin Sinovac, maka sistem kekebalan tubuh atau antibodinya akan meningkat hingga 10 kali lipat dalam satu minggu.
Hal tersebut diperoleh berdasarkan hasil uji klinis fase kedua. Akan tetapi, penerapan dosis ketiga dalam skala besar masih membutuhkan lebih banyak penelitian.
Dilansir melalui Global Times, Yin Weidong, kepala produsen vaksin Sinovac, mengatakan bahwa perusahaan baru saja menyelesaikan uji klinis fase kedua, yang menunjukkan bahwa ketika sukarelawan yang telah menerima dua dosis vaksin Sinovac menerima suntikan ketiga setelah tiga dan enam bulan, respon antibodi di dalam tubuh mereka bisa melonjak sepuluh kali lipat dalam seminggu dan dua puluh kali lipat dalam 15 hari.
Namun, Sinovac akan melakukan penelitian yang lebih menyeluruh dan lebih lama untuk menentukan waktu terbaik untuk menerima booster untuk masyarakat umum, demikian dikatakan Yin.
"Setelah menyelesaikan dua suntikan, tubuh kita sudah menghasilkan memori kekebalan. Adapun kapan suntikan ketiga akan dibutuhkan, tolong beri peneliti lebih banyak waktu untuk mempelajarinya," kata Yin.
Ditanya apakah Sinovac memiliki vaksin baru untuk melindungi dari varian yang bermutasi, juru bicara Sinovac Liu Peicheng, dikutip oleh Chinanews.com pada hari Sabtu, mengatakan bahwa studi tentang imunogenisitas dari varian strain sedang dilakukan.
Liu mengatakan vaksin yang tidak aktif memiliki rute proses yang matang. Secara teori, mengubah regangan tidak mengharuskan rute ini diubah. Sinovac akan melakukan uji coba skala kecil untuk memastikan apakah rute proses yang ada dapat mencapai produksi vaksin yang efektif terhadap varian baru yang bermutasi.
Ada diskusi tentang apakah orang yang disuntik akan membutuhkan booster di masa depan. Otoritas kesehatan China mengatakan mereka akan menentukan kapan harus memberikan suntikan booster untuk Covid-19 berdasarkan analisis kelompok yang divaksinasi awal untuk memerangi ancaman strain mutan.
Data dari orang yang divaksinasi enam bulan lalu sekarang sedang dianalisis, dan hasil awal menunjukkan bahwa tingkat antibodi untuk sekitar setengah dari mereka masih baik, demikian dikatakan Shao Yiming, seorang dokter terkemuka dan ahli imunologi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China.
Baca Juga: Ternyata Waktu Bisa Memengaruhi Seberapa Baik Sistem Kekebalan Tubuh, Begini Penjelasannya
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak