Suara.com - Serangan jantung kerap dinilai sebagai penyakit orang tua. Meski bukan tidak mungkin juga bisa terjadi pada kelompok belum lanjut usia.
Akan tetapi secara medis, risiko serangan jantung memang jadi lebih besar terhadap kelompok lansia. Selain karena bertambahnya usia, perubahan kondisi fisik juga bisa meningkatkan risiko serangan jantung terutama saat aktivitas fisik berlebih seperti olahraga.
"Besar sekali pengaruhnya usia terhadap kesehatan jantung. Karena semakin bertambah usia umumnya orang bertambah gemuk. Bertambah gemuk tidak hanya otot yang bertambah, tapi juga lemak," jelas dokter spesialis keolahragaan dr. Michael Traingto saat dihubungi suara.com beberapa waktu.
Lemak tidak hanya akan tertimbun di bawah lapisan kulit. Dokter Michael mencontohkan, kebanyakan orang memiliki lemak viseral di bawah kulit perut yang mengakibatkan kondisi buncit. Akan tetapi lemak juga bisa tersimpan di lapisan pembuluh darah yang secara medis disebut plak.
Plak tersebut menggangu peredaran darah dan bisa menimbulkan berbagai jenis penyakit. Jika plak terdapat pada pembuluh drah dekat jantung, maka berisiko besar terjadi serangan jantung sewaktu-waktu.
"Hal ini berpotensi untuk mengganggu kesehatan termasuk juga pada atlet," ucapnya.
Tetapi usia bukan faktor satu-satunya. Dokter Michael mengatakan, tak sedikit pula lansia yang masih mampu berolahraga dengan lincah dan memiliki kebugaran yang baik. Akan tetapi kebugaran berolahraga saat lansia juga sangat terganrung dati kebiasaan berolahraga saat usia muda.
"Kalau dari muda sudah terbiasa berolahraga itu baik, artinya kalaupun dia tambah gemuk pasti naiknya enggak akan berlebihan dibandingkan orang yang tidak pernah olahraga sama sekali," ucapnya.
Faktor berikutnya merupakan pola makan. Bukan hanya tentang makan teratur dan bergizi seimbang, porsi juga jadi hal pentinf yang harus diperhatikan.
Baca Juga: Cegah Kolaps karena Serangan Jantung, Perhatikan Intensitas Olahraga Anda
Menurut dokter Michael, bukan hanya menghindari makanan berlemak atau digoreng, tetapi harus dibatasi jumlah dan intensitas konsumsinya. Terakhir, juga perlu memiliki kesadaran akan kesehatan.
Melakukan pola hidup sehat dan berolahraga rutin bukan sekadar untuk pengobatan penyakit atau diet tertentu. Tetapi memang benar-benar ingin sehat dan menularkannya kepada kerabat dekat.
"Ini yang akan mengikat semua. Kenapa orang masih mau berolahraga meskipun sibuk, meskipun umurnya sudah lanjut, karena ada keinginan dia untuk mencari sehat. Bahkan hal ini dapat menularkan kepada keluarganya," pungkas dokter Michael.
Berita Terkait
-
Kabar Terbaru Eks Chelsea Oscar yang Dilarikan ke RS karena Masalah Jantung
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
6 Manfaat Sakti Jalan Kaki yang Jarang Kamu Sadari: Jantung Lebih Kuat, Otak Jadi Gak Lemot
-
Konsistensi Haji Robert dan NHM Peduli Bantu Pasien Jantung dari Berbagai Daerah di Maluku Utara
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia