Suara.com - Beberapa penelitian telah melaporkan bahwa banyak orang sering lembur dan memiliki beban kerja lebih besar selama pandemi virus corona Covid-19. Sindrom "selalu aktif" ini hanya menambah stres secara keseluruhan.
Orang-orang bekerja sangat keras hingga menderita beberapa penyakit, hanya istirahat makan siang sebentar dan kebanyakan makan sambil bekerja.
Dalam sebuah laporan baru-baru ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berbagi bahwa orang yang bekerja lebih lama memiliki risiko tinggi terkena penyakit jantung iskemik dan stroke.
Hal serupa juga berlaku pada orang yang bekerja 55 jam per Minggu atau lebih, dibandingkan dengan orang yang bekerja antara 35-40 jam per Minggu.
Dr. Tilak Suvarna, Ahli Jantung Intervensi Senior, Institut Jantung Asia, Mumbai, mengatakan jam kerja yang panjang termasuk bahaya kesehatan serius dan terkait dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung coroner dan stroke.
Kemungkinan peningkatan risiko penyakit serius itu terkait dengan durasi kerja yang lebih lama, sehingga orang tidak memiliki waktu untuk olahraga atau aktivitas fisik.
Pada akhirnya, hal ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Karena, jam kerja tidak teratur, waktu makan tak teratur, kebiasaan makan yang tidak sehat, dan tingkat stres mental yang lebih tinggi merupakan faktor risiko serangan jantung dan stroke.
Selain itu, jam kerja yang panjang menyumbang sekitar sepertiga dari kasus kenaikan berat badan akibat jam kerja dan telah ditetapkan sebagai faktor risiko yang relatig baru untuk penyakit akibat kerja.
"Faktor-faktor di atas semakin kuat atau meningkat selama pandemi virus corona, karena kebanyakan orang terkurung di dalam rumah dan bekerja tanpa batas waktu," kata Dr Tilak dikutip dari Times of India.
Baca Juga: WHO Ubah Nama-Nama Varian Virus Corona, Termasuk Asal-usul Varian Delta!
Dr Tilak juga berpendapat terbatasnya ruang gerak, pekerjaan yang menuntut harus siap siaga, jam kerja tak jelas, meningkatnya jumlah PHK dan beban pekerjaan, itu semua telah meningkatkan faktor risiko penyakit jantung.
"Jadi, jam kerja yang lebih lama di tengah pandemi virus corona Covid-19 ini semakin menyebabkan lonjakan penyakit jantung," katanya.
Ada banyak orang yang terlambat menyadari bahwa mereka mendedikasikan diri untuk pekerjaan mereka dan gagal fokus pada hal lain yang memberi arti pada hidup mereka.
Jadi sebelum beban pekerjaan Anda mulai memakan waktu, temukan cara untuk memastikan tubuh lebih banyak bergerak, makan lebih banyak dan meluangkan waktu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
Terkini
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru