Suara.com - Kolesterol tinggi salah satu kondisi yang bisa menyebabkan masalah kesehatan berbahaya, seperti serangan jantung dan stroke. Sayangnya, banyak orang seringkali tidak menyadari dirinya memiliki kolesterol tinggi karena jarang menunjukkan gejala jelas.
Kolesterol sendiri adalah sejenis zat lilin dalam darah yang digunakan tubuh memproduksi sel-sel baru. Tapi, beberapa orang mungkin memiliki terlalu banyak zat lilin sehingga disebut sebagai kolesterol tinggi.
Padahal, kolesterol dalam jumlah besar ini bisa menyebabkan timbunan lemak di pembuluh darah. Karena, endapan ini terus bertambah dan membuat aliran darah terganggu dan memicu risiko serangan jantung.
Jika kolesterol tinggi tidak terdiagnosis, kondisi ini bisa menyebabkan sejumlah komplikasi kesehatan. Menurut Universitas Negeri New York, kolesterol tinggi bisa menyebabkan kebutaan pada beberapa pasien.
Jika mata tidak mendapatkan cukup oksigen dari darah, hal ini bisa menyebabkan kebutaan dalam beberapa jam. Salah satu gejala serius yang menjadi sinyal kolesterol tinggi berisiko menyebabkan kebutaan adalah plak dalam salah satu arteri di dalam mata, yang dikenal sebagai plak Hollenhorst.
"Plak di mata ini akan menghalangi aliran darah lebih jauh ke hilir, sehingga menyumbat arteri dan menyebabkan kematian pada jaringan," jelas Universitas Negeri New York dikutip dari Express.
Perlu dipahami bahwa semua sel di tubuh kita membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup dan arteri adalah jalur yang digunakan tubuh untuk mendistribusikan oksigen.
Jika jalur yang membawa oksigen ini terhalang oleh plak kolesterol, hal ini akan membuat aliran darah tidak mencapai jaringan yang dituju dan oksigen juga tidak tersalurkan dengan baik ke seluruh tubuh.
Pada akhirnya, kondisi ini akan mengakibatkan hilangnya fungsi secara cepat dan ireversibel, termasuk kebutaan pada mata yang tergantung pada lokasi penyumbatan atau oklusi.
Baca Juga: Duh! Virus Corona Covid-19 Bisa Infeksi Testis
Pada dasarnya, oklusi arteri adalah stroke di dalam mata. Ahli mata bisa melihat plak Hollenhorst ini di bagian belakang mata Anda. Plak ini muncul berupa kristal yang datar dan cerah. Anda bisa menurunkan risiko ini dengan mengontrol kadar kolesterol dalam tubuh.
Caranya, kurangi konsumsi makanan berlemak dan cobalah lebih banyak makan ikan berminyak, beras merah, kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat