Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO sedang menyiapkan pusat transfer teknologi untuk memproduksi vaksin mRNA Covid-19 di Afrika Selatan. Diklaim WHO, dalam waktu 9 hingga 12 bulan dosis vaksin sudah tersedia.
Direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan pengumuman itu dengan tujuan untuk meningkatkan akses vaksin Covid-19 ke seluruh benua Afrika, di mana kasus dan kematian telah meningkat hampir 40 persen selama seminggu terakhir.
"Hari ini saya dengan senang hati mengumumkan bahwa WHO sedang berdiskusi dengan konsorsium perusahaan dan institusi untuk membangun pusat transfer teknologi di Afrika Selatan. Konsorsium tersebut melibatkan perusahaan Afrigen Biologics & Vaccines, yang akan bertindak sebagai hub, baik dengan memproduksi vaksin mRNA itu sendiri maupun dengan memberikan pelatihan kepada produsen Biovac,” kata Tedros dalam konferensi pers, dikutip dari Channel News Asia.
Kepala ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan, menambahkan bahwa WHO masih berdiskusi dengan perusahaan mRNA yang lebih besar dan berharap mereka akan bergabung. Namun WHO belum menyebut perusahaan besar yang dimaksud.
Diketahui bahwa Pfizer, BioNTech, serta Moderna merupakan produsen utama vaksin Covid-19 yang menggunakan teknologi mRNA. Swaminathan yakin vaksin buatan di Afrika Selatan telah tersedia dalam waktu 1 tahun.
"Kita bisa melihat dalam 9-12 bulan vaksin diproduksi di Afrika, Afrika Selatan," kata Swaminathan.
Rencana tersebut dapat dukungan dari Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa. Ia mengatakan bahwa dengan pembuatan vaksin Covid-19 bisa mengubah citra negatif terkait kesehatan bagi negaranya.
"Melalui inisiatif ini, kami akan mengubah narasi Afrika yang merupakan pusat penyakit dan pembangunan yang buruk. Hari ini bersejarah dan kami melihat ini sebagai langkah ke arah yang benar tetapi tidak mengalihkan perhatian kami dari proposal awal yang disusun oleh India dan Afrika Selatan bahwa kami harus melihat pengabaian TRIPS di WTO," ucap Ramaphosa.
Baca Juga: Badan Mati Rasa Usai Terima Vaksin AstraZeneca, Warga Batam Masih Diminta Bayar
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan