Suara.com - Lonjakan kasus virus corona Covid-19 di hampir seluruh wilayah Indonesia tak hanya berdampak pada masyarakat, tetapi juga para tenaga kesehatan.
Jumlah pasien Covid-19 yang terus bertambah dan jumlah dokter yang terus bertumbangan karena positif virus corona Covid-19 ini pastinya membuat para tenaga kesehatan kewalahan.
Belum lagi, dokter dan para tenaga kesehatan lainnya mungkin sudah merasa sangat lelah berada di garda terdepan menangani pasien Covid-19 selama lebih dari 1 tahun ini.
Situasi ini dikhawatirkan akan membuat dokter dan para nakes mengalami burnout akibat pekerjaan yang tiada henti.
Terkait hal tersebut, dr. Adib Khumaidi, SpOT, Ketua Terpilih PB IDI mengaku belum memiliki data terbaru mengenai jumlah dokter yang mengalami burnout dan penanganan terbarunya.
Tapi, dr. Adib mengatakan bahwa data lama menunjukkan beberapa rumah sakit juga sudah memfasilitasi layanan konsultasi atau trauma center bagi dokter dan para nakes sebagai bentuk dukungan psikologis.
Meski begitu, dr. Adib berpendapatan bahwa membagi jam kerja yang jelas untuk dokter dan nakes justru lebih berperan penting dalam mengurangi risiko burnout dan depresi.
"Saran dari kami, salah satu upayanya ini mengatur pola kerja shifting untuk mengurangi risiko burnout dan depresi," kata dr. Adib dalam jumpa pers virtual, Jumat (25/6/2021).
Karena, kerja keras tanpa fase relaksasi dan tidak ada pembagian shifting akan memberikan beban psikis dan fisik kepada para nakes. Hal inilah yang akan meningkatkan risiko dokter dan nakes mengalami burnout hingga depresi.
Baca Juga: Lonjakan Kasus Virus Corona di Jawa Tinggi, 846 Dokter Jateng Positif Covid-19
Berdasarkan data awal dari FK Universitas Indonesia (UI) , ada 3 persen nakes yang mengalami burnout sekitar Oktober 2020. Tapi sekarang, pihaknya belum mengukur jumlah naskes yang mengalami burnout akibat lonjakan kasus virus corona Covid-19 sejak Mei hingga Juni 2021 ini.
"Yang jelas kita berharap mengatasinya dengan mengupayakan fase relaksasi pada tenaga medis dan kesehatan dengan pola shifting dan rolling agar tidak terbebani secara fisik dan mental."
Sementara itu, dr. Eka Mulyana, SpOT – Ketua IDI Jawa Barat justru menyarankan pemberlakukan PSBB atau lockdown di Indonesia untuk mengendalikan lonjakan kasus virus corona Covid-19.
"Kalau melihat kondisi seperti ini, kami mengusulkan lagi pemberlakuan PSBB yang lebih diperketat. Karena, dari indikator sudah jelas harus diberlakukan kembali PSBB jika kita ingin mengakhiri lonjakan," kata dr. Eka.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Tips Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Menstruasi untuk Remaja Sehat dan Percaya Diri
-
Lagi Stres Kok Jadi Makan Berlebihan? Ini Penjelasan Psikolog Klinis
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat