Suara.com - Tingginya lonjakan kasus Covid-19 akhir-akhir berdampak pada terjadinya penumpukan pasien dan antrian panjang untuk berobat ke rumah sakit.
Jika tidak segera diantisipasi, Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengatakan risiko tenaga kesehatan termasuk dokter dan perawat terpapar Covid-19 dan membutuhkan perawatan pun meningkat.
Berdasarkan laporan terbaru, bed occupancy rate (BOR) alias keterisian tempat tidur di ruang isolasi dan ICU rumah sakit mencapai 90 persen. Kondisi ini menyebabkan keterbatasan tenaga untuk melakukan pelayanan, keterbasaan fasilitas dan SDM yang menyebabkan RS kolaps.
"Ini merupakan warning buat kita, fasilitas dan tenaga klesehatan punya limitasi dan keterbatasan. Baik dari segi sarana dan prasarana maupun SDM, termasuk kondisi fisik dan psikis SDM tenaga kesehatan," tutur dr Adib dalam konferensi pers virtual, Minggu (27/6/2021).
Oleh karena itu, TIM MITIGASI PB IDI dan Perhimpunan dokter-dokter spesialis yang terdiri dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI), merekomendasikan lima upaya penanganan Covid-19 saat ini yang perlu dilakukan, yakni:
- Memberlakukan PSBB ketat serentak terutama di Pulau Jawa minimal 2 minggu
- Memastikan implementasi serta penerapan PSBB yang maksimal
- Melakukan percepatan dan memastikan vaksinasi untuk semua target populasi termasuk untuk anak dan remaja dan tercapai sesuai target, bila mungkin vaksinasi >2 juta perhari, perluas tempat pelayanan vaksinasi
- Melakukan Tracing dan Testing yang masif agar kasus ditemukan sedini mungkin, termasuk untuk anak dan remaja. Angka positivity rate dan jumlah tracing per 1000 orang per minggu sesuai dengan standar WHO dijadikan kinerja setiap Kepala Daerah.
- Masyarakat termasuk anak-anak selalu dan tetap memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, tidak berpergian jika tidak mendesak, menjaga kesehatan dan menjalankan protokol kesehatan lainnya.
Di kesempatan yang sama, dr Adib mengatakan data per 25 Juni 2021 menyebut sudah 401 dokter meninggal karena Covid-19.
"Data per 25 Juni 2021 sudah 401 dokter meninggal. Hari ini dilaporkan bertambah 4 orang lagi. Total bulan Juni 2021 saja sudah 30 dokter yang meninggal," ujar dr Adib dalam konferensi pers virtual, Minggu (27/6/2021).
Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia juga berimbas pada meningkatnya dokter yang menjalani perawatan.
Menurut dokter spesialis paru, dr Erlina Burhan, SpKK, semakin banyak dokter yang positif dan terinfeksi, semakin buruk dampaknya bagi pelayanan kesehatan di Indonesia.
Baca Juga: 9 Puskesmas di Kabupaten Tangerang Lockdown, 24 Nakes Positif COVID-19
"Dokter yang positif terus bertambah dan harus menjalani isolasi. Sementara pasien semakin banyak. Hal ini menimbulkan penurunan kualitas pelayanan, yang berdampak buruk pada pasien maupun tenaga kesehatan," tutup dr Erlina.
Berita Terkait
-
Sosok dr Abdul Azis: Ketua IDI Makassar yang Meninggal Dunia di Mekkah
-
Tujuh Dokter Penugasan Khusus di Kabupaten Biak Numfor
-
MDP Jelaskan Perannya sebagai Penegak Disiplin Tenaga Medis-Kesehatan
-
Tingkatkan Kompetensi Nakes Hingga Area Terpencil, Lembaga Pelatihan Berbasis Digital Jadi Solusi
-
Polemik Mutasi Dokter, Adian PDIP Sebut Ada Beda Tafsir Antara Kemenkes dan IDAI Soal Kolegium
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
Terkini
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya