Suara.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memastikan jika saat ini varian virus corona penyebab sakit Covid-19, varian Lambda belum ada di Indonesia.
Hal ini dikonfirmasi langsung Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi saat konfirmasi suara.com, Selasa (29/6/2021).
"Belum ada ya (varian Lambda di Indonesia)," ujar Nadia melalui pesan singkatnya.
Nadia juga menjelaskan jika varian Lambda tidak sama seperti varian Delta yang pertama kali ditemukan di India. Varian Lambda masuk sebagai kategori varian of interest (VOI) oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
Sedangkan varian Delta yang disebut lebih cepat menular dibanding varian lainnya masuk sebagai kategori varian of Concern (VOC).
"Dan ini varian interest ya, jadi bukan barian of concern seperti varian Delta," terang Nadia.
VOI sendiri adalah varian diduga atau diindikasikan sebagai mutasi virus yang mempengaruhi cara penularannya, mempengaruhi kepekaan alat tes, tingkat keparahan gejala yang ditimbulkan, hingga kemampuan virus menghindar dari sistem kekebalan tubuh.
Jika VOI masih dugaan atau indikasi dan harus diteliti lebih lanjut, maka VOC ini sudah dibuktikan dari penelitian, bahwa mutasi virus terbukti mempengaruhi cara penularannya, kepekaan alat tes, tingkat keparahan gejala yang ditimbulkan, hingga kemampuan virus menghindar dari sistem kekebalan tubuh.
Karena masih masuk kategori VOI oleh WHO, maka Peru sebagai negara asal tempat pertama kali varian Lambda ditemukan, pemerintah belum membatasi akses warga negara asing (WNA) dari Peru.
Baca Juga: Ivermectin Disebut Ampuh Lawan Covid-19, Dinkes Jateng: Jangan Dibagikan Seperti Permen
"Belum (dibatasi WNA dari Peru), dan masih VOI," pungkas Nadia.
Sementara itu pekan lalu, departemen kesehatan Inggris menambahkan varian Lambda (C.37) ke dalam daftar 'varian dalam penyelidikan' (VUI) karena ekspansi internasional.
Enam kasus virus corona varian Lambda telah diidentifikasi di seluruh Inggris hingga saat ini, semuanya telah dikaitkan dengan perjalanan ke luar negeri.
Varian Lambda awalnya pertama kali ditemukan di Peru dan WHO telah mengklasifikasikannya sebagai "Varian of Interest", pada 14 Juni.
WHO mengatakan varian Lambda memiliki banyak mutasi pada protein lonjakan yang dapat berdampak pada penularannya. Tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mutasi sepenuhnya.
Inilah yang perlu Anda ketahui tentang varian Lambda:
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
Terkini
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
BPA pada Galon Guna Ulang Bahaya bagi Balita, Ini yang Patut Diwaspadai Orangtua
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya