Suara.com - Remaja yang mengalami sleep apnea sejak masa kanak-kanak memiliki risiko tekanan darah tinggi yang jauh lebih tinggi daripada yang tidak pernah mengalami sleep apnea. Hal ini dinyatkan dalam penelitian dari JAMA Cardiology.
Melansir dari Medicinenet, sleep apnea adalah gangguan pernapasan saat tidur yang biasanya ditandai dengan mendengkur.
"Studi kami menunjukkan bahwa sleep apnea anak dapat bertindak sebagai pintu gerbang ke hipertensi di masa depan," kata penulis studi Julio Fernandez-Mendoza, seorang profesor di Pusat Penelitian dan Perawatan Tidur Penn State.
Studi ini didanai National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI) Amerika Serikat.
"Karena sebagian besar kasus sleep apnea tidak terdiagnosis pada orang dewasa dan anak-anak, masalah ini membutuhkan perhatian lebih. Sleep apnea dan faktor risikonya harus disaring, dipantau, dan ditargetkan sejak dini untuk mencegah penyakit kardiovaskular di masa depan," kata Fernandez-Mendoza.
Para peneliti menilai 421 anak usia 5 hingga 12 tahun dan menemukan bahwa sekitar 12 persen mengalami apnea tidur obstruktif. Para peserta dinilai lagi delapan tahun kemudian untuk sleep apnea dan tekanan darah tinggi.
Remaja yang mengalami sleep apnea sejak masa kanak-kanak hampir tiga kali lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi dibandingkan mereka yang tidak pernah mengalami sleep apnea. Sedikit kabar baik, remaja yang sleep apnea masa kecilnya membaik seiring bertambahnya usia tidak memiliki peningkatan risiko tekanan darah tinggi.
Peserta yang sleep apnea dimulai saat remaja hampir dua kali lebih mungkin mengembangkan tekanan darah tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengalami sleep apnea.
Baca Juga: Manfaat Minum Teh Hijau Panas, Bantu Mengontrol Tekanan Darah Tinggi
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi