Suara.com - Penelitian dari Beckman Institute for Advanced Science and Technology, University of Illinois Urbana-Champaign menyatakan bahwa curhat antar perempuan bisa meredakan stres. Berbicara dengan sesama perempuan bisa mengurangi kadar hormon stres Anda.
Melansir dari Health Shots, persahabatan berdampak pada efisiensi komunikatif dan respons kortisol (hormon stres) selama pemecahan masalah kolaboratif di antara perempuan di semua umur. Penelitian ini diterbitkan dalam Journal of Women and Aging.
Dipimpin oleh mantan peneliti Beckman Institute Postdoctoral, Michelle Rodrigues dan tim interdisipliner mengevaluasi bagaimana usia dan keakraban satu sama lain berdampak pada percakapan, meninjau efektivitas keseluruhan interaksi, dan respons stres yang dihasilkan sebagai hasilnya.
"Perempuan telah mengembangkan mekanisme alternatif dalam menanggapi stres," kata Rodrigues yang saat ini merupakan asisten profesor di Departemen Ilmu Sosial dan Budaya di Marquette University.
"Untuk menangani stres, perempuan bisa berteman dengan teman sebaya mereka," imbuhnya.
Pada penelitian ini, para peneliti menguji 32 perempuan. Sekitar 16 perempuan berusia 62 sampai 79 tahun. Sementara 16 lainnya adalah dewasa muda berusia 18 samapai 25 tahun. Setiap peserta dipasangkan dengan seorang teman atau orang asing.
Pasangan bicara dewasa yang lebih muda berkomunikasi lebih efisien dengan mitra yang sudah dikenal sementara rekan-rekan mereka yang lebih tua berkomunikasi kurang efisien dengan mitra yang tidak dikenal.
"Meskipun orang dewasa yang lebih tua memilih untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan orang-orang yang penting bagi mereka, jelas bahwa mereka memiliki keterampilan sosial untuk berinteraksi dengan orang-orang yang tidak dikenal," kata Rodrigues.
Tim Rodrigues juga mengukur kortisol saliva untuk mengukur dan membandingkan tingkat stres peserta selama proses pengujian.
Baca Juga: Jaga Mentalnya, Ini 7 Tanda Anak Alami Stres Karena Pandemi Covid-19
"Ketika Anda mengalami sesuatu yang membuat stres, jika Anda memiliki sistem respons stres yang berfungsi sebagaimana mestinya, hasilnya adalah jumlah kortisol yang meningkat, hormon stres utama yang kemudian memberi tahu tubuh kita untuk melepaskan glukosa ke aliran darah kita," katanya.
Di kedua kelompok umur, mereka yang berbicara dengan pasangan yang sudah dikenal secara konsisten menurunkan kadar kortisol daripada yang berbicara dengan mitra asing.
"Kita dapat melihat bahwa persahabatan memiliki efek yang sama sepanjang masa. Mitra yang akrab bisa menurunkan stres," kata Rodrigues.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia