Suara.com - Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah. Meskipun mungkin tampak tidak berbahaya, namun dalam jangka panjang, hipertensi dapat berkontribusi pada penyakit kardiovaskular, neurologis, dan ginjal yang signifikan.
Melansir dari Eat This, diagnosis hipertensi biasanya dibuat dengan laporan berulang dari peningkatan tekanan darah di atas normal.
Hipertensi sekunder disebabkan oleh kondisi medis kronis atau obat-obatan, termasuk sleep apnea, diabetes, masalah tiroid/adrenal, penyakit ginjal, sindrom Cushing, dan koarktasio aorta.
Sementara hipertensi primer adalah jenis yang paling umum dan paling dapat dicegah. "Penyebabnya multi-faktor dan termasuk kecenderungan genetik dan faktor lingkungan," kata Dr. Darren P. Mareiniss, MD, FACEP, Asisten Profesor Kedokteran Darurat Sidney Kimmel Medical College.
Berikut beberapa tanda umum penyebab hipertensi, antara lain:
1. Usia
Usia lanjut dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah, lebih sering menimbulkan tekanan darah sistolik.
2. Obesitas
Indeks massa tubuh yang tinggi dapat membuat Anda lebih mungkin memiliki tekanan darah tinggi.
Baca Juga: Yuk Disimak! Sayuran Ini Bisa Obati Hipertensi
3. Riwayat Hipertensi Keluarga
Tekanan darah tinggi dapat diturunkan dalam keluarga. "Hipertensi dua kali lebih umum pada orang dengan satu atau dua orang tua hipertensi," ungkap Dr. Mareiniss.
4. Gaya hidup tak sehat
Konsumsi alkohol berlebihan, penggunaan obat-obatan terlarang dan merokok merupakan kebiasaan buruk yang dapat meningkatkan risiko hipertensi.
5. Pola makan tinggi natrium
Kelebihan natrium, lebih besar dari 3g natrium klorida sehari dapat meningkatkan peluang Anda terkena tekanan darah tinggi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah