Suara.com - Mencapai kekebalan kelompok atau herd imunity jadi salah satu tujuan pemerintah terus genjot program vaksinasi Covid-19. Namun herd imunity dinilai sulit terbentuk jika vaksin yang digunakan memiliki efikasi berbeda-beda.
Dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Siloam Jakarta dr. Gunawan Sp. PD., menjelaskan, menggunakan jenis vaksin berbeda-beda bisa berisiko tetap timbulkan infeksi pada populasi dengan tingkat efikasi vaksin paling rendah masyatakat
"Kalau efikasinya berbeda otomatis nanti herd immunity tidak akan tercapai karena ada beberapa bagian populasi penduduk yang efikasi vaksin rendah bisa kena, spending virusnya masih bisa kena di populasi tersebut. Ini tidak akan selesai, akan terus begitu, tidak akan berefek," kata dokter Gunawan dalam webinar 'Darurat Covid-19 Apa yang Harus Dilakukan', Minggu (4/7/2021).
Diketahui saat ini Indonesia memakai tiga jenis vaksin dengan efikasi berbeda. Yakni Sinovac dan Sinopharm yang rata-rata efikasi sekitar 60-64 persen. Juga Astrazeneca dengan efikasi 74 persen.
Dokter Gunawan menyarankan, ke depan Pemerintah sebaiknya mulai memikirkan untuk memakai satu jenis vaksin dengan tingkat efikasi yang tinggi. Menurutnya, Australia merupakan salah satu negara yang selalu berhati-hati dalam memilih obat apa pun, termasuk vaksin.
"Saya tiga tahun kerja di Australia dan selalu melihat mereka itu selalu menetapkan sesuatu di paling akhir. Seperti vaksin ini mereka hanya memasukkan Astrazeneca dan Pfizer, mereka tidak memasukkan vaksin lain atau menunggu penelitian yang lain dulu," katanya.
"Jadi jangan gegabah hanya untuk politisasi saja. Memang pemerintah sudah berusaha keras, sudah berdarah-darah. Tapi ada baiknya diskusi lagi dengan para dokter supaya kita bisa memberikan info lebih baik terkait vaksin ini," imbuh dokter Gunawan.
Akan tetapi, dalam kondisi saat ini, ia tetap menyarankan agar siapa pun bisa mengambil kesempatan untuk vaksin. Diakuinya, bahwa vaksin tidak bisa 100 persen mencegah seseorang terhindar dari infeksi Covid-19. Tetapi paling tidak bisa meringankan gejala.
"Sekarang ini yang dirawat di rumah sakit kondisinya berat adalah mereka yang masih muda, yang belum divaksin. Saat ini di ICU saya saja ada 5 pasien yang masuk ventilator, semuanya di bawah usia 40 tahun. Ini semuanya belum divaksin. Banyak pasien saya yang masuk ke poliklinik sudah orang tua 70 tahun, gejala mereka ringan karena sudah divaksin," paparnya.
Baca Juga: Waspada Bercak Putih pada Lidah, Bisa Jadi Virus Corona dan Efek Vaksin Covid-19!
"Jadi intinya vaksin itu tidak mencegah infeksi tapi mungkin gejalanya hanya ringan. Saya sarankan untuk semua orang kalau bisa divaksin, apapun vaksinnya yang disediakan oleh pemerintah, langsung vaksin, jangan takut," saran dokter Gunawan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
Terkini
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru